Pj Walikota harap Pengelolaan Sampah di Makassar harus berjalan Efektif

164

Berandasulsel.com – Makassar, Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf lakukan peninjauan kelokasi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R di Pesantren Darul Aman Biringkananyya, Sabtu (30/5).

Pj Walikota Yusran Yusuf ke TPS 3R Darul Aman guna melihat lebih dekat bagaimana sistem pengelolaan sampah yang berjalan dan dikelola Pesanteren Darul Aman tersebut. Tempat pengelolaan bank sampah merupakan solusi bagus untuk menangani sampah yang juga berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat sekitarnya untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga.

“Makanya kita hadir disini untuk melihat bagaimana hasil pengelolaan sampah disini. Ternyata apa yang dihasilkannya cukup memenuhi syarat dan bagus, apalagi sudah melalui penelitiann laboratortium,” jelas Yusran.

Yusran berujar, hasil dari pengelolaan sampah tersebut berupa pupuk organik dipastikan akan dipergunakan pemerintah kota untuk memupuk tanaman yang menghasilkan obat.

“Jadi kita harus support mereka, pemerintah bisa menjual di kabupaten di sekitar kota Makassar, kalau beberapa titik TPS diaktifkan tentunya sangat efektif dari pada dibuang percuma, pemerintah kota akan mempromosikan serta menjual pupuk tersebut di kabupaten di sekitar kota Makassar,” ujarnya.

Pengelola bank sampah pesantren Darul Aman, Ismail Abdul Jalil berujar, dari hasil olahan sampah yang dikelolanya menjadi pupuk organik pihaknya dapat menghasilkan 500 kilogram pupuk organik per bulan.

“Dari hasil pengelolaan sampah kami menghasilkan 300 hingga 500 kilogram pupuk organik per bulan. Untuk itu kami berharap pemerintah kota Makassar mempromosikan penjualan pupuk organik ini,” terang Ismail.

Usai meninjau lokasi TPS Pesantren Darul Aman, Prof Yusran menuju Pusat Bank Sampah di Paccerakkang untuk melihat bagaimana kondisi kebersihan jalan dan pengelolaan sampah kerjasama dengan negara Korea.

Di dua tempat pengolahan sampah tersebut Yusran serta merta menyerahkan bantuan berupa 350 paket APD dari Departemen Lingkungan hidup terdiri dari topi, kacamata, sarung tangan dan sepatu yang diserahkan langsung kepada masing-masing pengelola sampah. (*)