BERANDANEWS – Makassar, Pj Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Darmawan Bintang, membuka kegiatan Konsultasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) Lokasi Dampingan USAID IUWASH Pasar di Sulsel, yang digelar di Hotel Four Point, Makassar, Kamis, (01/08).
Andi Darmawan mengatakan, Program USAID IUWASH Pasar adalah program kemitraan antara USAID dengan Pemerintah Indonesia hingga lima tahun ke depan yang bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat pasar lokal terhadap layanan dan produk air minum dan sanitasi terutama di wilayah perkotaan dalam rangka meningkatkan akses layanan Air Minum dan Sanitasi Aman di Sulsel, khususnya di kabupaten/kota dampingan.
“Dukungan Program USAID IUWASH Pasar untuk mengembangkan intervensi pasar yang diperluas melalui kolaborasi swasta dengan pemerintah dalam rangka mendukung sektor usaha air minum dan sanitasi untuk memenuhi permintaan konsumen khususnya rumah tangga yang rentan di wilayah perkotaan,” jelasnya.
Saat ini, kata Andi Darmawan, agenda pembangunan untuk sektor air minum dan sanitasi menuju pada layanan akses aman. Sehingga untuk penyediaan Air Minum Aman yaitu melalui penyediaan akses layak yang tersedia setiap saat, berada di dalam atau halaman rumah (on promises), serta kualitas air minum memenuhi persyaratan kesehatan.
Sedangkan untuk penyediaan layanan Sanitasi Aman, dengan memastikan setiap rumah tangga memiliki dan menggunakan fasilitas sanitasi sendiri, dengan bangunan atas adalah kloset leher angsa serta bangunan bawah harus tersambung dengan tangki septik yang disedot 3 tahun sekali kemudian diolah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) atau terhubung dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat.
“Pemerintah telah menerjemahkan target Air Minum Aman pada Rencana Teknokratik Peta Jalan Induk Air Minum Aman Indonesia yaitu rumah tangga dengan akses air minum aman dengan target sebesar 40% pada tahun 2030 di Sulawesi Selatan, serta target pembangunan Sanitasi Aman pada Rencana Teknokratik Peta Jalan Sanitasi Aman Indonesia yaitu rumah tangga dengan akses Sanitasi Aman mencapai 15% pada tahun 2030 di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Andi Darmawan menjelaskan, hingga tahun 2023 capaian akses Air Minum Perpipaan di Sulawesi Selatan mencapai 556.767 rumah tangga atau 25,64%, sedangkan capaian akses Air Minum Aman sebesar 451.228 rumah tangga atau 22,72% dari total seluruh rumah tangga di Sulawesi Selatan.
Untuk sektor sanitasi, lanjutnya, berdasarkan data SUSENAS pada tahun 2023 rumah tangga dengan akses Sanitasi Aman di Sulawesi Selatan sebesar 12,83% sehingga masih terdapat Gap capaian Sanitasi Aman sebesar 2,17% yang harus dicapai hingga tahun 2030.
Ia menyebut, berdasarkan arahan Roadmap Sanitasi Aman Provinsi Sulawesi Selatan hingga tahun 2030 ditargetkan rumah tangga dengan akses Sanitasi Aman di Kota Parepare mencapai 15%, Kabupaten Wajo mencapai 7%, dan Kabupaten Sidrap mencapai 9,5%. Diharapkan intervensi Program USAID IUWASH Pasar dapat mendorong peningkatan rumah tangga dengan akses Sanitasi Aman berbasis pasar di 3 Kabupaten/Kota tersebut melalui penyediaan layanan bagi rumah tangga yang membutuhkan.
“Beberapa isu atau persoalan yang masih dihadapi di Sulawesi Selatan antara lain belum memadainya kualitas dan kapasitas infrastruktur air minum dan sanitasi, belum optimalnya kinerja dan kapasitas lembaga pengelola, terbatasnya pendanaan, serta masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan air minum dan sanitasi aman,” terangnya.
Andi Darmawan menambahkan, dalam rangka mendorong penyediaan layanan dasar air minum dan sanitasi aman sesuai mandat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs serta pemenuhan target Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan, maka diperlukan komitmen bersama untuk mencapai target pembangunan bidang air minum dan sanitasi di Sulawesi Selatan melalui penyusunan Rencana Kerja Tahunan yang disusun oleh Kabupaten/Kota Dampingan USAID IUWASH Pasar yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan di daerah.(*)