BERANDANEWS – Makassar, Dihadapan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN), Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan permohonan maaf atas seringnya melakukan mutasi pejabat jelang akhir masa jabatannya.
Menurut Andi Sudirman hal ini akibat dari perubahan struktur OPD dan program reformasi birokrasi.
“Dengan ini Saya ucapkan terima kasih banyak dan permohonan maaf, termasuk ada pergantian jabatan dan sebagainya,” kata Andi Sudirman saat memimpin apel di kantor Gubernur Sulsel, Senin (4/9).
Andi Sudirman menyebut hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari reformasi birokrasi dan mutasi merupakan hal yang wajar, karena hal ini merupakan kebijakan pemerintah pusat, dan menuntut pemerintah provinsi melakukan penyederhanaan birokrasi sehingga sejumlah jabatan akan hilang.
“Tentu kita pahami sekarang saya sampaikan, efek dari perubahan-perubahan struktur, reformasi birokrasi, terdapat 900 lebih posisi yang harus hilang,” jelas Andi Sudirman.
Apalagi di Pemprov Sulsel, sudah melakukan perubahan struktur kelembagaan OPD lewat peraturan daerah (perda). Hal ini membuat dirinya perlu melakukan penyesuaian karena banyak jabatan hilang.
“Perubahan struktur melalui perda, banyak ada sekitar 50 sampai 100 (posisi) yang harus hilang. Kemudian ada lagi, dan banyak sekali, sehingga begitu banyaknya harus hilang jabatan itu,” paparnya.
“Maka saya harus memilih, di antara yang terbaik dari semua yang terbaik, untuk membantu percepatan program saya. Kemarin dan hari ini saya melantik tidaklah kecuali untuk merecovery semua teman-teman,” kata Andi Sudirman.
Diakhir masa jabatannya pada Selasa 5 September besok, Andi Sudirman kembali meminta maaf jika selama memimpin ada kinerjanya yang kurang berkenan. Andi Sudirman berharap ASN bisa mendukung Pj Gubernur Sulsel selanjutnya.
“Dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf, mungkin dari kemarin-kemarin ada teman-teman yang saya tegur, saya minta maaf. ” jelas Andi Sudirman.(*)