Perusahaan Produk Halal Indonesia Dominasi Top 30 OIC Halal Products Companies 2023

Kepala BPJPH M Aqil Irham

BERANDANEWS – Jakarta, Perusahaan produk halal Indonesia mendominasi Top 30 OIC Halal Products Companies 2023. Capaiam ini dirilis oleh Salaam Gateway bekerja sama dengan DinarStandard pada (30/11).

Rilis Top 30 OIC Halal Products Companies 2023 dilakukan berdasarkan keanggotaan Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dari Top 30, sebanyak 15 perusahaan di antaranya berasal dari Indonesia.

“Atas nama BPJPH Kementerian Agama, saya bersyukur dan mengapresiasi capaian 15 perusahaan produk halal Indonesia yang masuk dan mendominasi separuh dari Top 30 OIC Halal Products Companies 2023.” ungkap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham, di Jakarta, Senin (4/12).

“Capaian ini merupakan prestasi yang membanggakan dari upaya penguatan ekosistem halal yang terus kita lakukan. Juga, membuktikan arahan Bapak Presiden Jokowi beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa Indonesia berpotensi sebagai pusat industri halal dunia sekaligus kiblat industri fashion dunia, di mana beliau targetkan tujuan tersebut dapat tercapai pada tahun 2024,” lanjutnya.

Dikutip dari laman Salaam Gateway, pemeringkatan Top 30 OIC Halal Products Companies 2023 menampilkan negara-negara utama di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Kawasan Teluk (GCC). Perusahaan-perusahaan tersebut dinilai berdasarkan ekspor intra-OKI dan inisiatif pasar halal mereka. Top 30 OIC Halal Products Companies 2023 menampilkan gabungan 30 perusahaan yang telah mendominasi pasar domestik dan mempunyai posisi yang baik untuk memperjuangkan strategi pasar halal.

Dari 30 perusahaan tersebut, 15 adalah produsen makanan halal, 10 bergerak di bidang farmasi, dan 5 bergerak di bidang kosmetik. Dari 30 perusahaan, separuhnya (15 perusahaan) merupakan perusahaan Indonesia. Malaysia berada di urutan kedua dengan lima perusahaan, diikuti oleh Arab Saudi (empat), Pakistan (dua), UEA (dua), Bangladesh (satu) dan Brunei (satu).

Laporan Salaam Gateway juga menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan produk halal di Asia Tenggara memegang posisi tertinggi dalam daftar tersebut. Sebab, produk mereka telah dimanfaatkan populasi Muslim yang besar. Ini juga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran konsumen akan halal, hubungan perdagangan regional dan peraturan yang kondusif dalam mengawasi industri halal lokal.

Laporan Salaam Gateway dan DinarStandard juga memastikan bahwa regulasi pemerintah (terkait Jaminan Produk Halal) yang mendukung sertifikasi halal produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik, telah memberikan dampak positif bagi perusahaan produk halal, mendorong mereka untuk melayani 240 juta umat Muslim sebagai konsumen produk halal.

“Capaian produk halal Indonesia ini sejalan dan simultan dengan peningkatan signifikan jumlah produk bersertifikat halal, khususnya dalam 2 tahun terakhir. Ini membuktikan bahwa dominasi Indonesia dalam capaian Top 30 OIC Halal Products Companies 2023 ini tidak terlepas dari program akselerasi sertifikasi halal yang selama ini terus digulirkan oleh pemerintah Indonesia,” kata Aqil.

“Capaian ini tentu sangat kita syukuri. Namun untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal hub dunia, masih banyak yang harus dilakukan. Terutama dalam memperkuat ekosistem halal dan percepatan sertifikasi halal produk, termasuk produk usaha mikro dan kecil,” lanjutnya.

Penguatan ekosistem industri halal dalam negeri, lanjutnya, juga harus terus dilakukan secara konsisten dan kolaboratif melibatkan berbagai pihak. Tujuannya, agar produk halal Indonesia tdak hanya mampu memenuhi kebutuhan produk halal domestik , namun juga mampu bersaing di pasar global dan meningkatkan nilai ekspor produk halal Indonesia ke luar negeri.

“Satu hal yang harus kita cermati adalah sekalipun pasar OKI mewakili mayoritas pasar konsumen makanan halal, obat-obatan dan kosmetik dengan nilai 1,595 triliun USD, data DinarStandard terbaru menunjukkan bahwa negara-negara non-OKI terus mendominasi ekspor produk halal ke negara-negara OKI,” imbuh Aqil.

Dari 15 perusahaan Indonesia yang masuk Top 30 OIC Halal Products Companies 2023, Bio Farma Indonesia menduduki peringkat teratas. Sedangkan Duopharma Biotech dari Malaysia, Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Paragon Technology and Innovation dari Indonesia, dan Al Islami dari UEA melengkapi posisi lima besar.

Berikut daftar 30 perusahaan produk halal teratas selengkapnya:

1. Bio Farma – Indonesia
2. Duopharma Biotech – Malaysia
3. Indofood – Indonesia
4. Paragon Technology and Innovation – Indonesia
5. Al Islami – UEA
6. FGV Holdings Berhad – Malaysia
7. Tempo Scan Pacific – Indonesia
8. Mayora Indah – Indonesia
9. Dexa – Indonesia
10. Martha Tilaar – Indonesia
11. Conatural Beaty – Pakistan
12. Victoria Care Indonesia – Indonesia
13. Bateel – Arab Saudi
14. Beauty Haul Indonesia – Indonesia
15. Pharmaniaga – Malaysia
16. Savola – Arab Saudi
17. Almarai – Arab Saudi
18. Lulu – UEA
19. Kalbe Farma – Indonesia
20. Sinar Mas Agro Resources and Technology – Indonesia
21. Japfa Comfed Indonesia – Indonesia
22. Musim Semi Mas – Indonesia
23. Salim Ivomas Pratama – Indonesia
24. Simpor Pharma – Brunei
25. Bosch Pharmaceuticals – Pakistan
26. IOI Corporation Berhad – Malaysia
27. Americana – Arab Saudi
28. Marrybrown – Malaysia
29. Soho Global Health – Indonesia
30. Renata Limited – Bangladesh.

“Tentu ini adalah capaian yang menggembirakan kita semua, sebagai satu langkah maju menuju Indonesia sebagai pusat produsen produk halal terbesar dunia pada 2024 nanti,” kata Aqil.

“Ini juga menjadi contoh bagi perusahaan yang belum bersertifikat halal untuk bersegera mengurus sertifikasi halal. Juga menjadi pelecut seluruh pihak dalam upaya percepatan sertifikasi halal dan penguatan ekosistem halal kita, termasuk juga pelaku usaha mikro dan kecil untuk menjamin produk halal dari hulu sampai hilir,” pungkasnya.(*)