Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Triwulan IV Tumbuh 2,5 Persen

Berandasulsel.com – Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel)  Nurdin Abdullah, optimistis bahwa pada Triwulan IV, pertumbuhan ekonomi Sulsel di kisaran 1 hingga 2,5 persen secara year on year.

Ekonomi Sulsel terus mencatatkan pertumbuhan signifikan meski di tengah pandemi Covid-19. Walaupun, Sulsel oleh BPS telah diumumkan resmi menjadi salah satu daerah yang mengalami resesi.

“Saya meyakini kalau progres kita seperti ini, pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ke empat dan akan kita capai Insyaallah pada tahun depan, pertumbuhan kita plus 2,5 persen,” kata Nurdin Abdullah, saat melakukan ground breaking Twin Tower Makassar, di Center Point of Indonesia.

Hal ini dapat dicapai ,sebutnya, jika tidak ada hal-hal luar biasa terjadi di luar kewajaran. Dari 34 provinsi di Indonesia, 32 diantaranya mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan III 2020. Di mana, tercatat, ekonomi Sulsel pada triwulan III 2020 tumbuh kontraksi sebesar 1,08 persen. Pada triwulan II 2020, ekonomi Sulsel juga tumbuh negatif sebesar 3,86 persen. Meski mengalami resesi, namun tren pertumbuhan ekonomi Sulsel mulai membaik. Secara quartal to quartal (q to q) ekonomi Sulsel tumbuh 8,18 persen.

Di tengah upaya melindungi kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang dilakukan, ekonomi Sulsel terus dapat tumbuh.

“Ternyata dari pertumbuhan ekonomi kita dari kuartal kedua terkoreksi minus 0,41 (q to q). Di kuartal ketiga bisa mencapai 8,18 persen. Ini tertinggi pertumbuhan ekonomi se-Indonesia,” sebutnya.

Sebelumnya dalam rilis BPS, Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah melalui rilis streaming Youtube, pada Kamis lalu, (5/11).

Sulsel secara Y-on-Y (year on year) pertumbuhan triwulan III terjadi kontraksi -1,08 persen, dibandingkan angka nasional untuk triwulan III-2020 sebesar -3,49 persen. Jika melihat angka pertumbuhan Sulawesi Selatan pada triwulan II-2020 sebesar -3,86 persen dengan engan pertumbuhan ekonomi triwulan III sebesar -1,08 persen. Maka terjadi pertumbuhan positif.

“Sesungguhnya secara implisit menunjukkan telah terjadi pertumbuhan positif sekitar 2,8 persen,” ungkap Yos.

32 provinsi di Indonesia masih mengalami kontraksi. Ada dua provinsi yang tumbuh positif untuk triwulan II-2020 year on year yaitu Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Sedangkan Sulsel dengan kontraksi minus 1,08 berada di posisi ketujuh. Kontraksi negatif paling besar bali dengan kontraksi minus 12,28 persen.

“Untuk Sulawesi Selatan, diantara 32 provinsi yang tumbuh negatif, masih relatif masih cukup baik dibandingkan dengan provinsi lain,” ungkapnya. (*)