Peneliti mengklaim Covid-19 dapat mengganggu Indera Pendengaran

211

Berbagai penelitian tengah dilakukan sejak covid-19 melanda dunia. Selain dampak yang ditimbulkan covid-19, para peneliti disibukkan untuk membuat vaksin dan obat penangkal virus mematikan ini.

Selain mengganggu indera penciuman dan perasa, infeksi virus corona juga ditemukan berdampak pada indera pendengaran. Hilangnya kemampuan mendengar akibat Covid-19 dapat terjadi. Sebagaimana diketahui, virus seperti campak, gondok, dan meningitis dapat menyebabkan gangguan pendengaran mendadak. Beberapa bukti dari penelitian kecil telah memperlihatkan bahwa SARS-CoV-2 telah mengganggu fungsi pendengaran.

Tak ada statistik tentang seberapa umum gangguan pendengaran terjadi pada pasien Covid-19. Namun, beberapa penelitian kecil telah menunjukkan adanya kemungkinan tersebut.

Tim peneliti di Manchester, Inggris, bertanya pada pasien Covid-19 delapan pekan setelah mereka keluar dari rumah sakit tentang gangguan pendengaran tersebut. Dari 138 pasien dalam penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Audiology tersebut, sebanyak 13 persen mengaku mengalami gangguan pendengaran. Dokter tak dapat memastikan apakah virus bisa menyerang telinga bagian dalam atau tidak. Melakukan biopsi pada telinga bagian dalam berisiko merusak keseluruhan jaringan.

Hasilnya, virus SARS-CoV-2 ditemukan berada pada telinga tengah dan tulang mastoid di tengkorak, yang terdapat tepat di belakang telinga. Studi dipublikasikan dalam jurnal JAMA Otolaryngology-Head and Neck Surgery.(*)