BERANDANEWS – Makassar, Pemuda Perti Sulawesi Selatan menyatakan penolakan dan kecaman keras terhadap tayangan program DA7 di Indosiar pada Selasa, 27 November 2025 malam, yang menggunakan lagu “Naudzubillah” dan Kalimat Tauhid sebagai pengiring joget.
Dalam tayangan video yang beredar, tampak para juri dan Valen peserta DA7 sedang joget.
Namun mereka sepertinya tidak sadar jika musik yang dinyalakan terdapat kalimat tauhid.
Hingga akhirnya Gilang Dirga yang menyadarinya meminta untuk ganti musiknya dengan yang lain.
Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Basri Gassing, Sekretaris Jenderal Pemuda Perti Sulawesi Selatan, menilai tayangan tersebut sebagai kelalaian dan ketidak-sensitifan yang sangat fatal.
“Kami tidak percaya dengan dalih ‘tidak disengaja’. Di level penyiaran nasional seperti Indosiar, mustahil sebuah konten, apalagi yang melibatkan musik dan koreografi, tidak melalui proses briefing, gladi resik, dan sensor tim produksi,” demikian pernyataan tersebut.
Pemuda Perti Sulawesi Selatan mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk melakukan evaluasi mendalam dan memberikan sanksi yang tegas dan mendidik kepada Indosiar.
Mereka juga meminta Manajemen Indosiar untuk melakukan restrukturisasi internal pada tim produksi program DA7 dan memberikan pembinaan intensif tentang literasi agama dan budaya bagi seluruh karyawan.
“Tayangan seperti ini justru mengikis rasa hormat generasi muda pada nilai-nilai agama. Kami akan terus memantau perkembangan tindak lanjut dari KPI dan Indosiar. Jika tidak ada langkah nyata, kami siap mengeskalasi bentuk protes ini ke tingkat yang lebih tinggi,” tegas Basri Gassing.(*)





