Pemprov beri Fasilitas Air Bersih untuk Warga Pulau Langkai dan Lanjukang

Berandasulsel.com – Makassar, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, berkunjung ke Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang, Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar, Minggu, (2/8).

Kunjungan ke pulau terluar Kota Makassar itu dalam rangka bakti sosial sekaligus memberi bantuan sembako kepada warga.

Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Miyakawa Katsutoshi, turut hadir dalam kegiatan ini bersama pengurus Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang (Persada).

Kehadiran Gubernur Sulsel dan Penjabat Wali Kota Makassar disambut gembira warga pulau. Apalagi dalam kesempatan tersebut, Nurdin Abdullah banyak menerima permintaan masyarakat pulau yang dijanjikan akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Dalam sambutannya, Nurdin Abdullah mengatakan, kunjungannya ke pulau untuk memenuhi kebutuhan warga. “Jadi kami datang kesini melihat kondisi warga kita. Apa kira-kira yang harus kita lakukan. Karena saya pikir pulau-pulau ini perlu juga mendapat sentuhan,” kata Nurdin Abdullah saat di Pulau Langkai.

Ia melanjutkan, sebagai negara kepulauan, masyarakat yang berada di pulau seharusnya lebih sejahtera. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan. Hanya, selama ini kurang mendapat perhatian.

Makanya, Nurdin Abdullah berkomitmen akan mensejahterahkan warga kepulauan. Terkhusus di Kota Makassar, Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang dijanjikan pembangunan fasilitas air bersih langsung minum. Salah satu kebutuhan dasar paling penting bagi warga pulau.

“Bulan September kita akan pasang di sini (fasilitas teknologi) air langsung minum. Seperti yang ada di Barang Caddi,” ujarnya.

Penyiapan teknogi pengelola air bersih ini sementara dalam tahap perencanaan.

Diketahui, fasilitas serupa ini, sebelumnya sudah dicanangkan Nurdin Abdullah di Pulau Barang Caddi pada 23 Desember 2019 lalu. Dengan menghadirkan Unit Pengolah Air Siap Minum (Arsinum) Teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang mampu mengolah air laut menjadi air bersih langsung minum.

Program prioritas Pemprov Sulsel untuk warga pesisir ini akan secara bertahap dihadirkan di semua pulau. “Jadi saya kira yang paling penting air bersih,” sambungnya.

Pemerataan distribusi jaringan listrik secara merata juga diagendakan. Untuk jangka pendeknya, Nurdin Abdullah mengaku sudah berkoordinasi dengan Pj Wali Kota Makassar untuk sementara waktu memfasilitasi bantuan genset untuk warga pulau.

“Insya Allah, Pak Wali tanggung jawab untuk menghadirkan genset. Nanti PT Telkom membangun BTS (Base Transceiver Station). Tinggal listriknya saja. Jadi nggak usah ragu,” tegasnya.

Menurutnya, gugusan pulau yang ada merupakan aset tersendiri bagi Kota Makassar. Masyarakatnya perlu mendapat perhatian, dengan segala potensi yang harus dikembangkan. Pemkot Makassar berkomitmen akan mengakomodir segala kebutuhan dasar warga pulau.

Kunjungan pemerintah ke daerah pesisir disambut baik oleh warga. Ketua RW 05 Kelurahan Barrang Caddi, Badaruddin, mengungkapkan, warga pulau saat ini membutuhkan jaringan listrik dan telekomunikasi. Begitupula kebutuhan dasar air minum bersih.

“Selama ini distribusi air minum di ambil di daratan Kota Makassar,” imbuhnya.

Ia mengaku diperhadapkan pada kondisi sulit ketika musim panas tiba. Sumur di pulau yang selama ini diberdayakan untuk pasokan air warga, akan menjadi payau atau asin. Tidak bisa dikonsumsi untuk keperluan air minum.

“Air untuk minum, kalau musim panas sudah payau, sudah tidak bisa diminum, kita ambil dari Kota Makassar. Tidak bisa dipakai minum, tapi bisa dipakai masak,” jelasnya.

Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel Bidang Infrastruktur, Hendra Pachri menambahkan, teknologi pengolahan air siap minum tengah dalam perencanaan. Dia menargetkan, fasilitas ini akan mulai dioperasikan bulan depan. Setelah hal yang sama sebelumnya dioperasikan di Pulau Barrang Caddi.

“Hal ini juga sudah kita lakukan di Barrang Caddi. Sekarang kita sudah menentukan titik untuk tempatnya. Mudah-mudahan bulan September atau Oktober kita sudah melakukan penginsatalan,” tutur Hendra. (*)