Berandasulsel.com – Makassar, Pemerintah Kota Makassar belum mengizinkan sekolah untuk belajar tatap muka, dikarenakan Kota Makassar masih berada di Zona Merah penularan Covid-19.
Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin menegaskan pihaknya tidak akan membuka sekolah tatap muka selama kondisi belum memungkinkan di masa pandemik COVID-19.
“Belum bisa, kita tidak ingin membawa anak-anak kita mengambil resiko apalagi baru-baru ini sudah ada yang buka sekolah baru 6 hari muncul lagi klaster,” ujar Rudy Djamaluddin.
Menurutnya Pemkot Makassar, memiliki berbagai pertimbangan sebelum memutuskan untuk mengizinkan kembali proses belajar mengajar secara tatap muka, termasuk penerapan protokol kesehatan.
“Kita kaji dulu dampak dan amati, kita kalkulasi risiko-risikonya,” ujar Rudy.
Sebelumnya pemerintah pusat merilis 163 kabupaten/kota yang diizinkan membuka sekolah untuk proses belajar mengajar dengan tatap muka. Namun daerah yang dibolehkan hanya yang berstatus zona hijau dan kuning, sedangkan Kota Makassar masih berstatus zona merah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebutkan, membuka sekolah dengan pembelajaran tatap muka menjadi kewenangan kepala daerah masing-masing.
Wali kota maupun bupati harus membuat kajian terlebih dahulu secara mendalam sebelum memutuskan untuk mengaktifkan kembali sekolah tatap muka.
“Kalau pun misalnya kajiannya memungkinkan untuk mulai tatap muka dengan terbatas, harus sekolah-sekolah yang dianggap sudah layak. Tetapi yang saya ingin titipkan adalah betul-betul pastikan bahwa protokol kesehatan secara ketat dilakukan,” kata Nurdin.
Pemprov Sulsel masih terus mengkaji daerah-daerah yang dianggap kira-kira sudah bisa membuka sekolah secara bertahap.
“Saya kira itu tadi saya bilang, pastikan bahwa daerah itu aman, karena yang lebih tahu itu bupati dan wali kotanya. Kalau dia merasa itu aman, terus dia merasa bisa terapkan protokol kesehatan secara ketat, why not,” kata Nurdin. (*)