Pasca Debat Capres, Ketua BARMIS Makassar sebut “Anies Manis” Rakyat butuh Perubahan

Ketua Barmis Makassar, Basri

BERANDANEWS – Makassar, Pasca debat kelima atau debat terakhir pada pemilu 2024 pada masing-masing Calon Presiden (Capres) memberikan argumen terakhir pada segmen terakhir debat yang digelar di JCC, Ahad (04/2).

Adapun tema yang diangkat yaitu, Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Terkait pasca debat kelima, Ketua Barisan Muda Anies Rasyid Baswedan Makassar (Barmis), Basri memberikan komentar dan penilaian capres yang dengan taqline Perubahan tersebut.

Menurutnya, Anies Baswedan dengan gagasan yang disampaikan lebih kepada isyarat Perubahan yang lebih baik.

“Saya tertarik dengan bahasa isyarat yang dilakukan Anies sebelum memulai pembicaraan, maknanya adalah waktunya Perubahan. Keiginan tentang perubahan yang lebih baik, semakin membumi dan pastinya semesta merestui”, jelas Basri, Senin (05/2).

Terkait perjalanan di masa kampanye Amin, Basri menilai jutaan rakyat menginginkan perubahan.

“Ini terlihat dengan antusiasme kehadiran rakyat disetiap kampanye Amin , selain itu APK Amin banyak berasal donasi orang yang cinta akan perubahan”, terangnya.

Kembali ke soal debat terakhir semalam, Basri yang akrab disapa Bagas ini menyebut Anies mengungkapkan ada banyak persoalan bangsa yang terjadi saat ini, seperti ketimpangan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan.

“Fenomena Ketimpangan ini akan membahayakan Republik ini. Atas dasar inilah jika Anies terpilih menjadi presiden maka akan memperbaikinya sebagai mana amanat 60 anggota BPUPKI bahwa republik ini didirikan untuk semua rakyat bukan hanya untuk kaum Privilege dimana segelintir orang menguasai besar perekonomian”, terang Bagas.

Menurutnya sebagai relawan Anies,  dalam debat tersebut, Anies Rasyidin Baswedan memang yang lebih unggul jika di bandingkan dengan semua kontestan yang lain.

“Ini terlihat dengan misi Anies yang lebih konkret dan jelas sebagaimana sasaran yang akan di tuju melalui program-program akan dijalankan jika menjabat sebagai Presiden. Jika saya melihat lebih dalam lagi sosok Anies lah yang bisa dan berani kita andalkan untuk menjadi Pemimpin Bangsa Indonesia lima tahun kedepan”, ungkapnya.

Selain itu, misi yang diemban pasangan Amin lebih tegas bagaimana mewujudkan bangsa hidup sehat, cerdas, sejahtera, berbudaya dan bersatu. Menjadi pemimpin harus siap “menderita” dan harus siap menjadi “pelayan” rakyat.

“Bukan pemimpin yang menggunakan kekuasannya demi kepentingan pribadi dan golongannya. Era metaverse, bukan zamannya lagi, pemimpin  bergaya penguasa. Hanya memikirkan warisan buat anak keturunannya saja. Sebab bangsa Indonesia sudah bersepakat, berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan sistem yang digunakan untuk menentukan Pemimpin adalah sistem demokrasi. Artinya untuk menentukan siapa yang menjadi Pemimpin Bangsa lahir dari proses dipilih langsung oleh rakyat melalui mekanisme Pemilu. Siapa yang siap menjadi Pemimpin Bangsa harus sadar diri sejak dini. Mulai dari kandungan Ibunya, pendidikan di keluarganya, di pergaulan lingkungannya dan seterusnya. Kuncinya adalah pendidikan sejak dini memegang peranan penting membentuk mental spiritual para calon pemimpin Bangsa”, jelasnya.

Soal Pendidikan berkualitas menurut Bagas yang juga Anggota APDESI Sulsel ini menyebut, dalam sejarah bangsa maju di dunia, dimana kemajuan sebuah bangsa semua diawali dari pendidikan yang berkualitas, oleh karena itu jika mengingkan pendidikan yang berkualitas poin nya adalah terpenuhinya kesejahteraan para pendidik.

“Kita bisa bayangkan, bila pondasi pendidikan kita memperkuat nilai-nilai spiritual, moralitas, dan mentalitas bakal seperti apa majunya Bangsa Indonesia. Tidak hanya mendapatkan bonus demografi tapi lebih dari itu Rahmat Tuhan akan turun kepada Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang penuh Rahmah dan sanggup memberikan Rahmah kepada dunia”, jelas Bagas.

Sementara terkait Program Bansos. Dimana pemberian Bansos seyogyanya bukan karena keinginan sang pemberi tapi berdasarkan keinginan penerima, demikian pula waktu penyaluran bansos yang di manfaatkan segelintir orang untuk kepentingan pemilu.

Menurutnya dalam closing Statement Anies dalam debat semalam dimana menjadikan Bangsa yang welas asih pada semua anak Bangsa.

“Mari kita menegaskan Harapan Besar Bangsa Dengan datang ke TPS pada tanggal 14 februari dengan mencoblos Pasangan Amin”, tambahnya.(*)