BERANDANEWS – Makassar, Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia difokuskan pada peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai pelatihan dan kompetensi dapat membantu meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Dengan demikian, diharapkan SDM Indonesia dapat menjadi lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi di tingkat global, termasuk perubahan paradigma fundamental dalam pengelolaan SDM di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan, Pakar Ekonomi Syariah Mega Oktaviany dalam seminar di STAI Al Azhar Gowa baru-baru ini.
“Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, fokus SDM harus beralih dari perdebatan usang antara perbedaan konvensional dan syariah ke upaya konkret meningkatkan kontribusi ekonomi syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional”, jelasnya.
Dalam rangka menuju Visi besar Indonesia Emas 2045, SDM dituntut untuk produktif sebagai motor penggerak utama.
“Visi besar Indonesia Emas 2045 menuntut SDM yang unggul dan produktif sebagai motor penggerak utama. Kita harus berhenti terjebak dalam dikotomi yang tidak substansial,” ujar Mega.
“Baik konvensional maupun syariah, esensinya adalah menciptakan talenta terbaik yang mampu mendongkrak PDB. Inilah fokus strategis kita ke depan, ” jelas Mega.
Selain itu Mega menekankan bahwa prinsip-prinsip universal seperti kompetensi, profesionalisme, dan etika kerja, yang relevan dalam kedua pendekatan, harus menjadi landasan untuk membangun SDM berdaya saing global.
Optimalisasi SDM, menurutnya, kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia yang maju dan sejahtera pada tahun 2045.
Hal senada juga disampaikan Dewan Pembina FoSSEI Regional Sulselbar, Samsul Rifai.
“Pesan Ibu Mega sangat strategis. STAI AL Azhar Gowa berkomitmen mencetak SDM yang tidak hanya berakhlak mulia tapi juga kompeten untuk berkontribusi nyata pada visi Indonesia Emas 2045,” terangnya.
Seminar ini diharapkan menjadi pemantik bagi para pemangku kepentingan untuk bersinergi menjadikan SDM Indonesia sebagai pilar utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.(*)