BERANDANEWS – Makassar, Sejumlah orang tua murid mendatangi SMAN 21 Makassar untuk mempertanyakan adanya dugaan pemalsuan 44 penggunaan Kartu Keluarga (KK) yang dilakukan oknum orang tua siswa untuk digunakan mendaftar di SMAN 21.
Orang tua siswa mendesak pihak SMAN 21 untuk transparan dan membuka siapa saja pelaku pemalsuan tersebut.
“Hari ini kami datang untuk meminta pihak SMAN 21 untuk membuka siapa mereka pelaku pemalsuan 44 kartu keluarga. Itu sesuai janji Kepala SMAN 21 waktu pertemuan awal kami. Dia, saat itu mengatakan telah membentuk tim investigasi. Yang kami herankan saat kami datang malah yang bersangkutan lari menghindar,” jelas Andi Rahmat Saleh, Senin (17/7)
Sebelumnya Andi Rahman Saleh mengaku, bahwa pihak kepala SMAN 21 hanya menyediakan 13 Kuota kursi bagi warga BTP.
“Saya sudah dihubungi kepala sekolah dia katakan bahwa untuk jatah warga BTP hanya 13 Kouta. Sementara kan ada temuan pihak panitia penerima siswa baru penyalahgunaan KK milik warga BTP yang digunakan warga diluar BTP,” jelas Rahmat Saleh yang juga politisi dari Partai Nasdem ini.
Sementara itu saat hendak di konfirmasi Kepala Sekolah SMAN 21 belum memberi keterangan resminya terkait hal tersebut.
Aksi yang mengatasnamakan Tokoh Pemuda Tamalanrea, meminta kejelasan dari pihak sekolah.
“Aksi akan terus kami lakukan hingga ibu kepala SMAN 21 hadir ditengah kami,” tegas Ardiansyah Rajjako.
Menurut Ardiansyah, dirinya bersama Andi Rahman Saleh beserta warga BTP akan segera bersurat ke Komisi E, DPRD Sulsel dalam waktu dekat ini untuk meminta dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Segera kami buat surat untuk dilakukan RDP dengan Komisi E DPRD Sulsel. Nanti saya upayakan di fasilitas lewat Fraksi Partai NasDem,” ujar Andi Rahmat Saleh yang juga Caleg Dapil B Sulsel ini. (*)