BERANDANEWS – Luwu Utara, Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto kembali melanjutkan kampanye dialogisnya di Tana Luwu, tepatnya di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Kamis (07/11) kemarin.
Seko termasuk wilayah terisolir. Daerah pelosok, dataran tinggi yang terletak pada ketinggian ±1200–1800 mdpl di atas permukaan laut.
Jarak tempuh dari pusat kota Masamba sekira 124 kilometer. Danny Pomanto memilih jalur udara menaiki pesawat bertolak ke Seko, dari bandara perintis Andi Djemma di Masamba.
Danny Pomanto bersama rombongan berangkat pada pukul 10.50 WITA, dan tiba sekira pukul 11.12 WITA di wilayah yang berbatasan langsung dengan provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Setibanya di Bandara Seko, Danny Pomanto disambut belasan ojek untuk melanjutkan perjalanan ke Desa Padang Balua bertemu warga.
Danny Pomanto bilang, ingin menyaksikan langsung kehidupan masyarakat di sana, yang dominan petani dan peternak.
Kedatangannya disambut tarian adat Seko Lumondo. Danny Pomanto tampak haru saat warga menyanyikan mars Seko usai nyanyian orkes Desa Padang Balua.
Di hadapan warga, Danny Pomanto menyatakan akan melanjutkan pembangunan infrastuktur jalan yang memang selama ini menjadi kebutuhan utama warga Seko.
“Kami akan melanjutkan pembangunan. Seko sebagai daerah lumbung daging kami lanjutkan. Kami punya visi misi Global Foodhub. Semoga produk petani dibeli oleh pemerintah dengan harga terbaik,” tuturnya.
Wali Kota Makassar dua periode ini lebih banyak menyerap aspirasi masyarakat setempat. Selain infrastruktur jalan, warga masih mengharapkan pembangunan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendidikan.
Danny Pomanto ini menularkan pikirannya untuk mengembangkan Seko menjadi salah satu pusat pariwisata di Sulsel.
“Saya akan tularkan pikiran saya untuk Seko,” pungkasnya.
Sekira pukul 13.30 WITA, Danny Pomanto mulai meninggalkan Padang Balua, kembali melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Rongkong. Rombongan menaiki ojek melewati jalan terjal berbatu dan berlumpur.
Panjang jalan rusak yang dilewati sekira 20 kilo meter. Tidak jarang rombongan harus berjalan kaki, itu disebabkan medan jalan yang berlumpur. Pengemudi ojek bahkan tampak kewalahan menunggangi motornya.
Kurang lebih empat jam lamanya rombongan bergumul dengan lumpur tanah merah untuk tiba di lokasi penjemputan kendaraan roda empat di Dusun Palandoang, Desa Embonatana, Kecamatan Seko.
Danny Pomanto bersama rombongan lalu melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Rongkong menjelang Magrib.
“Saya orang yang tidak suka dengar cerita. Saya mau rasakan langsung (melihat Seko). Ini lembah Seko, luar biasa indahnya seperti intan yang belum ditemukan. Seko dengan semua potensi yang ada. Potensi Savana yang begitu luas kiri dan kanan dikelilingi pegunungan verbeek. Kalau infrastukturnya memadai, ini bisa menjadi olahan yang produktif dari semua sisi, mulai dari pertanian, peternakan, perkebunan dan tentunya sangat menarik dijadikan tempat-tempat konservasi alam,” kata Danny Pomanto.
“Ini Savana yang begitu terbuka di lembah Seko yang subur dengan sungai yang luar biasa sekali. Komitmen kami, DIA (Danny-Azhar) menang, kita akan melengkapi infrastruktur yang belum lengkap, menyambung infrastruktur yang belum sambung. Insyaallah ini membuat Seko menjadi masa depan Sulsel,” sambungnya.
Sekira pukul 19.30, rombongan tiba di Kecamatan Rongkong. Danny Pomanto kembali bertatap muka dengan warga yang ingin berjuang membersamai kemenangan di Pilgub Sulsel 2024.
Danny Pomanto diberi gelar oleh tokoh adat di Desa Limbong, Rongkong.
Sejenak, rombongan beristirahat di Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, sekira pukul 22.24 WITA untuk bertolak ke Kabupaten Toraja Utara. (*)