Menemukan Potret Sejarah Makassar di Museum Kota

Museum Kota Makassar yang diresmikan pada tanggal 7 Juni 2000 ini didirikan atas inisiatif Wali Kota Makassar saat itu, HB. Amiruddin Maula, merupakan upaya untuk mewariskan pengetahuan sejarah kota Makassar kepada para generasi penerus bangsa. Di Museum ini, pengunjung dapat menyaksikan sejarah Makassar, mulai dari zaman Kerajaan Gowa Tallo, era kolonial, hingga potret Makassar dari masa ke masa pasca kemerdekaan.

Berada di Jalan Balaikota No. 11, atau sekitar 25 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Gedung tua yang berlantai dua yang masih menjaga keaslian bentuk hingga kini dengan sentuhan arsitektur bergaya Eropa abad ke-17. Dinding-dindingnya yang tebal, jendela-jendela kayu yang lebar dan beberapa ornamen gantung yang masih utuh terjaga membuat bangunan ini menjadi warisan sejarah.

Dibangun sekitar tahun 1916 dan kini gedung bersejarah ini menyimpan beragam koleksi benda bersejarah yang berjumlah 560 koleksi. Dari luar Museum, pengunjung akan disambut oleh sebuah meriam yang diperkirakan berusia 300 tahun. Bangunan ini didominasi warna putih pada dinding dan merah marun pada bagian atap.

Dibagian dalam lantai satu Anda akan merasakan suasana masa lampau, masa penjajahan kolonial Belanda. Anda akan menemani perjalanan selama di dalam museum. Perjalanan Kota Makassar dari zaman ke zaman, diabadikan dalam gedung bekas kantor balaikota pemerintah kota Makassar pertama ini.

Berbagai lukisan klasik peninggalan Belanda, foto-foto dokumentasi perkembangan Kota Makassar, benda-benda arkeologi, dan berbagai mata uang yang pernah berlaku di Makassar dari zaman penjajahan hingga saat ini. di lantai dua juga didominasi foto-foto dokumentasi, sebuah meja yang pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang, lambang-lambang kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dan berbagai pernak pernik tradisional hasil kerajinan rakyat.

Sementara di lantai dua, didominasi foto-foto dokumentasi, sebuah meja yang pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang, lambang-lambang kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dan berbagai pernak pernik tradisional hasil kerajinan rakyat. (*)