Menuju WBBM, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare gencarkan 4 Inovasi Terbaru

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare

BERANDANEWS – Parepare, Sebagai upaya mendapatkan penghargaan sebagai Satuan Kerja (Satker) berpredikat menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui empat inovasi layanan, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare Sulawesi Selatan gencarkan empat inovasi layanan terbaru.  .

Empat inovasi layanan yang dimaksud yakni, APPATUJU, PASTUJU, MANTAU PARE, dan QURMA.

Inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dan tantangan masyarakat masa kini, dan merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Empat inovasi ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami dalam menghadirkan pelayanan publik yang adaptif, inklusif, dan berbasis teknologi. Kami terus berupaya memberikan solusi yang memudahkan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan dalam mobilitas atau waktu, Inovasi ini juga sebagai komitmen kami menuju predikat WBBM,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare Ade Yanuar Ikbal dalam keterangannya diterima Selasa (23/7/2025).

Menurut dia, mengatakan keempat inovasi tersebut untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan keimigrasian, khususnya dalam proses permohonan dan pengambilan paspor.

Inovasi APPATUJU (Pengambilan Paspor di Luar Jam Kerja) Nama APPATUJU berasal dari bahasa Bugis, yakni Appa (empat) dan Tuju (tujuh), yang merujuk pada waktu layanan yakni pukul 16.00 hingga 19.00 WITA, layanan ini memungkinkan masyarakat untuk mengambil paspor mereka di luar jam kerja kantor, memberikan fleksibilitas waktu bagi mereka yang memiliki kesibukan di siang hari.

“Kami menyadari bahwa tidak semua pemohon memiliki keleluasaan waktu di pagi atau siang hari. Oleh karena itu, APPATUJU hadir sebagai solusi nyata, memberikan fleksibilitas waktu dan kemudahan akses pelayanan,” ujarnya.

Inovasi berikutnya adalah PASTUJU (Paspor Sampai Tujuan), yaitu layanan pengantaran paspor secara langsung ke rumah pemohon yang tergolong dalam kategori pemohon khusus meliputi pemohon sakit yang tidak memungkinkan hadir ke kantor, lansia yang memiliki keterbatasan mobilitas, penyandang disabilitas dan ibu hamil, layanan ini diperuntukkan bagi pemohon yang berdomisili di Kota Parepare dan dapat dimanfaatkan dengan menginformasikan kondisi kepada petugas layanan.

“Kami ingin memastikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi masyarakat untuk mendapatkan hak administratifnya, termasuk dalam kepemilikan dokumen perjalanan,” tambah Ade.

Selanjut inovasi MANTAU PARE (Manajemen Antrian Terintegrasi) yaitu layanan berbasis teknologi menggunakan wireless calling system untuk memudahkan pemohon dalam mengikuti antrean secara real-time dan efisien. Dengan sistem ini, pemanggilan antrean dilakukan secara otomatis dengan adanya tanda pada perangkat yang akan diberikan saat mengambil nomor antrian yang nantinya akan berbunyi ketika paspor sudah siap untuk diambil. Dengan demikian akan menciptakan suasana ruang tunggu menjadi lebih tertib, nyaman, dan efisien.

“Kami ingin menciptakan lingkungan layanan yang rapi, teratur, dan tidak melelahkan bagi pemohon. MANTAU PARE membantu mempercepat proses dan mengurangi kerumunan yang sering terjadi,” jelas Ade.

Sedangkan inovasi QURMA (QR Code untuk Masyarakat) yaitu layanan digital yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi keimigrasian hanya dengan memindai QR Code sehingga pengguna dapat mengakses Informasi layanan keimigrasian, formulir pendaftaran, kanal pengaduan masyarakat dan media sosial resmi Kantor Imigrasi Parepare. (*)