BERANDANEWS – Makassar, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengundang sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir longsor Provinsi Sulawesi Selatan ke Kantor Bisnis PT Tiran Grup di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di sana, mereka langsung diberi bantuan santunan berupa uang pribadi sebesar 10 juta perorang.
Sebagai informasi, Mentan rencananya juga akan menyerahkan bantuan sebesar Rp6 Milyar yang terdiri dari bibit, benih, pupuk dan juga alat mesin pertanian untuk memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan longsor di sana.
“Saya sebenarnya ingin turun langsung mengunjungi saudara-saudara kita di lokasi longsor dan banjir. Tetapi saya masih punya agenda penugasan dari Bapak Presiden berkeliling provinsi, jadi hari ini saya, mengundang saudara-saudaraku korban terdampak bencana ke sini,” ujar Mentan, Sabtu (11/5).
Mentan mengatakan bantuan pribadi yang diberikan itu diharapkan mampu meringankan beban korban sehingga bisa kembali bangkit dan memperkuat perekonomian di sana yang sempat lumpuh akibat bencana.
“Semoga bisa meringankan beban saudara-saudaraku kita di sana. Mereka semua ini adalah saudara kita, begitu ada bencana kita harus langsung bergerak. Tim kami turun, data semua sektor pertanian yang terdampak. Nanti akan kami beri bibit gratis, traktor gratis, pupuk gratis untuk korban yang terdampak bencana,” kata Amran.
Sementara itu, Amran yang juga seorang pengusaha sukses telah menugaskan langsung para relawan kemanusiaan AAS Foundation dan AAS Community untuk turun langsung mengantarkan bantuan kemanusiaan ke lokasi longsor dan banjir.
Sebelumnya, AAS Foundation dan AAS Community menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor dengan total sekitar Rp6 Miliar. Dalam pengiriman ini, sebanyak 60 truk diberangkatkan dari AAS Building, Rabu 8 Mei 2024 untuk disalurkan ke wilayah yang terdampak bencana dii kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap, dan Enrekang, Sulawesi Selatan.
Terkait bencana ini, Mentan berharap semua pihak memperkuat sinergitas serta mengedepankan semangat persaudaraan demi memulihkan kondisi di sekitar lokasi. Bagi Mentan, yang dibutuhkan saat ini adalah bergandengan tangan dan membantu saudara-saudara sesama yang terkena musibah.
“Saya katakan ini ujian bagi kita. Ini ijian bagi kita semua. Dan apakah dengan ujian ini kita mau menolong? Tentu kita harus menolong karema ini adalah jembatan kita masuk surganya Allah. Kita harus berlomba-lomba masuk surganya Allah,” katanya.
Sebagai informasi, tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan diterjang banjir dan longsor hingga mengakibatkan 15 orang meninggal dunia. Hingga kini, sebanyak 210 warga paling terdampak khusus di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dievakuasi ke pengungsian sementara.
Tujuh kabupaten yang diterjang banjir dan longsor di Sulsel, yakni Kabupaten Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, Sinjai, dan Wajo. Dari 15 korban meninggal, ada 13 orang di antaranya di Luwu, sedangkan masing-masing satu warga di Wajo dan Sidrap.(*)