Mengisi Liburan di Wisata Pucak Maros, Nurdin Abdullah ajak Bercocok Tanam

Berandasulsel.com – Maros, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mengisi hari libur di Desa Wisata Pucak, Kecamatan Tompobulu, Maros, untuk menanam bibit buah-buahan, Minggu (2/11)

Untuk pertanian dan kebun buah, daerah yang dapat ditempuh dari Makassar kurang dari satu jam ini memiliki curah hujan mendukung, mata airnya banyak, sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan. Sehingga, Ia menilai sangat sayang jika tidak dimanfaatkan.

“Saya kira di masa pandemi Covid-19 ini, salah satu yang bisa menopang ekonomi kita ke depan adalah sektor pertanian, kebetulan daerah ini adalah daerah yang sangat subur,” kata Nurdin Abdullah.

Ia mencoba memberikan spirit dan mengajak masyarakat sekitar untuk menanam tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan punya pasar jelas.

“Itu bisa dikembangkan di sini. Dan juga sukun dari daerah lembah, disamping kita bisa memanen buah-buahan, juga berfungsi sebagai fungsi konservasi dan kita berharap ini juga menjadi taman buah nantinya, sehingga masyarakat tidak hanya ke mal pada saat weekend,” ujarnya.

Ia bersama istri, Lies Nurdin menanam tanaman buah-buahan di kebun pribadinya. Bibit buah-buahan yang ditanam meliputi pohon durian musang king, durian montong, durian lokal, rambutan, manggis, sukun, aneka macam bibit mangga, dan nangka. Hasil dari tanaman ini dapat dipetik dalam waktu 3,5 tahun.

“Saya mengimbau kepada masyarakat seluruh Indonesia, bahkan Sulawesi Selatan secara umum, mari kita mengoptimalkan lahan yang kita miliki walaupun sejengkal, tetapi bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian keluarga,” harapnya.

Menurut Nurdin Abdullah, perkebunan pribadi ini akan dijadikan sebagai perkebunan percontohan. Sebagai sarana pendukung, juga membangun bendungan penampung air di dalam lokasi perkebunan.

Ia juga dikenal hobi berkebun. Diharapkan, kebun pribadinya ini juga memberi manfaat kepada warga sekitarnya.

Langkah ini juga diikuti warga sekitar. Semakin banyak warga Kecamatan Tompobulu, Maros, yang aktif menanam bibit pohon buah-buahan, mengikuti jejaknya. (*)