Meneladani 4 Sifat Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Sehari hari

540

Sebagai muslim, keteladanan Nabi Muhammad SAW perlu menjadi contoh dan amalan yang wajib dilakukan sehari-hari. Allah SWT menjadikan keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi rasa aman dari azab dan kebinasaan.

Karenanya Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan yang kisah hidupnya menjadi suri teladan umat Islam di seluruh dunia. Di mana semua perkataan dan perbuatan beliau merupakan kebaikan yang membawa petunjuk bagi umat Islam.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab : 21).

Nabi Muhammad SAW adalah manusia di muka bumi yang paling taat kepada Allah SWT. Meski telah dijamin surga, beliau tetap khusu dalam beribadah dan takut pada Allah SWT. Beliau juga sangat berhati-hati dan waspada pada apa yang beliau lakukan, termasuk pada apa yang beliau makan dan minum.

Berikut sifat keteladanan yang harus menjadi contoh bagi umat muslim :

Siddiq atau jujur
Rasulullah SAW sangat dikenal akan kejujurannya, bahkan tidak hanya oleh sahabat tetapi juga seluruh umat muslim. Dilansir dalam buku “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Volume 1” oleh Moenawar Khalil, para nabi dan rasul Allah di dalam perbuatannya selalu bertingkah laku dan apa-apa yang dikatakannya adalah benar. Mustahil jika Nabi Muhammad itu tidak benar perkataannya.

Amanah atau dapat dipercaya
Amanah berarti dapat dipercaya untuk perkataan ataupun perilakunya. Sebagaimana Rasulullah SAW yang diberikan amanah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Amanah juga berarti bertanggung jawab terhadap semua tugas dan menepati janji.

Sifat nabi ini pun tertuang dalam surat Asy-Syu’ara ayat 106-107:

Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa?Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.”

Tabligh (menyampaikan)
Sifat tabligh artinya menyampaikan. Secara lengkap tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam yang ada di dalam kitab Al-Qur’an serta Al-Hadits tanpa memaksa kepada umat muslim. Ini menjadi salah satu sifat Nabi Muhammad untuk menyampaikan seluruh ajaran Islam kepada seluruh umatnya. Awalnya, kegiatan tabligh adalah mencontohkan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Tabligh atau ceramah bertujuan untuk mengajak umat Islam mengerjakan perbuatan baik dan menjauhi beragam sifat buruk.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 67:

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya: “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah: 67).

Fathonah atau cerdas
Sifat fathonah menjadi salah satu sifat nabi yang sudah tak diragukan lagi. Nabi dan rasul memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional dan spiritual. Rasulullah SAW terkenal sebagai seorang yang cerdas dan pandai. Rasulullah SAW memiliki kemampuan menyusun stratefi dan berkomunikasi dengan baik.