BERANDANEWS – Jakarta, Wakil Presiden Indonesia ke-9, Hamzah Haz, meninggal dunia, Rabu (24/7).
Hamzah Haz menghembuskan napas terakhir diusia 84 tahun, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie ini disemayamkan di kediamannya di Matraman, Jakarta, dan dimakamkan di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Sosok Almarhum Hamzah Haz memulai kariernya di dunia jurnalistik. Setelah tamat SMA di Pontianak, Kalimantan Barat pada 1957, dia lebih memilih berprofesi sebagai wartawan dengan bekerja di koran lokal menjadi wartawan investigasi.
Baginya, menjadi wartawan bisa lebih dekat dengan semua lapisan masyarakat, sehingga bisa mengetahui permasalahan sebenarnya di lapangan. Kariernya sebagai wartawan muda mencapai puncak saat dirinya di usia 20-an tahun didapuk sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Pontianak.
Dalam karir politiknya, dia terpilih menjadi anggota DPR dapil Kalimantan Barat pada 1971. Dari sini, kariernya terus menanjak hingga menjadi ketua fraksi PPP di DPR dan ketua umum PPP di tahun 1998.
Masa peralihan dari Orde Baru ke Reformasi, Hamzah Haz jadi salah satu politisi yang disorot dan diperhitungkan.
Sebagai Ketua Partai, dia cukup dekat dengan tokoh NU, Abdurrahman Wahid, bahkan dirinya dipercaya menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid.
Sebelumnya Hamzah Haz pernah juga menjabat Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di pemerintahan BJ Habibie.
Meskipun begitu, ia tak lama di posisi itu. Dia mundur akibat desakan masyarakat yang tak menginginkan ketua partai sebagai menteri.
Pada pemilu pertama saat reformasi, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI untuk periode 1999-2004. Lalu ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan.
Jabatan itu hanya ia duduki sebulan. Ia kembali mundur setelah desakan masyarakat yang tak menghendaki ketua partai menjabat menteri.
Kemudian, kepemimpinan Gus Dur digoyang. Sidang Istimewa (SI) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) digelar pada 23 Juli 2001.
Sidang itu memutuskan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden kelima Republik Indonesia. Lalu kursi Wakil Presiden diberikan kepada Hamzah Haz.
Hamzah Haz adalah wakil presiden terakhir era pemilihan presiden dan wakil presiden oleh MPR. Selanjutnya di Pemilu 2004, Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
Hamzah Haz jadi salah satu kandidat yang maju sebagai capres berpasangan dengan cawapres Agum Gumelar. Ia melawan kandidat lain yakni Megawati berpasangan dengan Hasyim Muzadi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK). SBY-JK jadi pemenang di Pemilu langsung pertama ini.(*)