Mahasiswi Tewas dianaiya Kekasihnya sendiri, Polisi amankan Pelaku

Pembunuhan Mahasiswi Unhas

BERANDANEWS – Makassar, Polisi mengungkap dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan korban tewas, yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri (RJ).

Korban merupakan Mahasiswi Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) sempat dibawa ke rumah sakit (RS) setelah ditemukan tewas di kamar kosnya oleh pelaku (RJ).

Awal kejadian, Korban Masra yang tinggal di kos-kosan Pondok Madinah, Tamalanrea, Makassar. Dari keterangan saksi yang merupakan 2 tetangga kamar kos korban curiga karena penampungan air milik kos-kosan tersebut tidak kunjung penuh meski sudah lama diisi air pada Sabtu (10/6) malam.

Kasi Humas Polsek Tamalanrea Aipda M Khalil, dari keterangan saksi mengatakan tempat penampungan air di kos tersebut tidak mau penuh sehingga saksi mengecek kamar korban dan mendengar suara air di dalam kamar mandi tumpah. Saksi kemudian segera memanggil korban. Namun panggilan tersebut tidak direspons oleh korban sehingga keduanya pun mengecek ke kamar korban dan menemukan korban dalam posisi telentang.

“Saksi melihat tangan korban lebam kebiruan, muka korban kelihatan biru-biru dan bibirnya hitam lebam dan bekas darah kering di mulut dan hidung keluar busa,” jelasnya.

Kedua tetangga kamar kos korban langsung menghubungi Joshua terkait hal tersebut. Pelaku pun datang dan ikut membawa korban ke rumah sakit.

Dari hasil penyidikan dari laporan saksi, menyimpulkan Masra tewas dianiaya karena hamil 4 bulan dan pelakunya adalah Joshua sendiri.

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib, mengatakan dari hasil visum yang dilakukan rumah sakit dan autopsi oleh dokter forensik didapatkan bahwa ada beberapa dugaan luka akibat kekerasan di antaranya sebelah mata pipi kiri dan kepala bagian belakang ada tanda-tanda kekerasan.
Dan disimpulkan Pelaku menghabisi nyawa korban karena ingin menggugurkan kandungan kekasihnya itu. Hal itu juga terkuak dengan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Pacar korban yang kita patut duga yang bersangkutan adalah pelaku daripada pembunuhan, didapatkan bahwa ada beberapa dugaan luka akibat kekerasan di antaranya sebelah mata pipi kiri dan kepala bagian belakang ada tanda-tanda kekerasan. Begitupun dengan hasil autopsi diperoleh bahwa ada di dalam tubuh korban ini janin umur 4 bulan,” jelas Kombes Mokhamad Ngajib.

Pihaknya kini sudah mengamankan beberapa barang bukti terkait kasus tersebut. Di antaranya adalah pakaian korban.

“Ada beberapa barang bukti di antaranya pakaian korban, kemudian ada beberapa obat di TKP,” kata Ngajib.(*)