LinkedIn adalah jejaring sosial yang mempunyai konsep unik, di mana sebagian besar penggunanya adalah profesional yang memiliki latar belakang pebisnis atau pengusaha. Kabar terbaru, LinkedIn dikabarkan tengah menguji fitur populer di Intagram dan Snapchat, Stories. Fitur digunakan untuk membagikan foto dan video yang akan hilang pada 24 jam.
Dilansir dari laman The Verge, Baru baru ini, Kepala produk konten LinkedIn, Pete Davies mengatakan fitur tersebut merupakan format percakapan baru untuk berkomunikasi dengan tujuan bisnis.
Fitur Stories diharapkan menawarkan cara yang lebih ringan, lebih kasual, untuk berinteraksi di dunia bisnis, dibandingkan pesan dan unggahan resmi yang menjadi interaksi terbesar di LinkedIn. Sebagai contoh, Davies membayangkan jika perusahaan bisa menggunakan Stories untuk berbagi momen penting dari acara kerja atau tips dan trik yang membantu pekerjaan.
Secara teknis, ini bukan kali pertama LinkedIn berkecimpung dalam format Stories. Pada 2018 mereka menguji coba fitur serupa yang diberi nama “Student Voices” yang memungkinkan mahasiswa mengunggah video ke “campus playlist” yang ada di aplikasi LinkedIn.
Fitur Stories pertama kali diperkenalkan oleh Snapchat pada 2013 silam. Kemudian diadaptasi oleh Instagram dan menjadikannya semakin populer di media sosial. Aplikasi lain termasuk Facebook, WhatsApp, dan YouTube juga turut menghadirkan fitur tersebut.
Masih belum diketahui kapan fitur Stories versi LinkedIn hadir. bisa Saat ini fitur baru sebatas pengujian internal perusahaan.