Kominfo akan Awasi E-Commerce berbasis Sosial Media

Bincang E-Commerce bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) di Jakarta

BERANDANEWS – Jakarta, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong menyebut Fenomena ekonomi digital baru, yaitu social commerce (s-commerce), di mana media sosial juga dimanfaatkan sebagai sarana transaksi jual beli, dipastikan telah masuk dalam radar pengawasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Saat ini Kemkominfo memprioritaskan pengawasan s-commerce yang berbasis platform,” ujar Usman Kansong, dalam keterangannya terkait acara Bincang E-Commerce bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) di Jakarta pada Jumat (8/9).

Usman menjelaskan, social commerce (s-commerce) adalah istilah fenomena ekonomi digital baru terkait pemanfaatan media sosial oleh penggunanya sebagai sarana transaksi jual beli.

Fenomena ini muncul seiring tingginya dinamika penggunaan teknologi digital oleh generasi muda di berbagai sektor.

“Praktik s-commerce saat ini terbagi menjadi dua, yaitu yang difasilitasi platform dan yang dilakukan secara pribadi atau langsung antara sesama pengguna media sosial,” jelasnya.

Menurut Dirjen Usman, adanya fenomena s-commerce menunjukkan potensi besar ekonomi digital di Indonesia karena selalu mencatat nilai transaksi tinggi.

Hal ini dinilai sejalan dengan semangat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu.

“Pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha, khususnya UMKM serta masyarakat.” Pungkas Usman Kansong.

Dia juga mengajak pelaku UMKM berkomitmen kuat dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia untuk mengantar masyarakat menuju Digital Society melalui percepatan. pembangunan ekosistem infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), serta transformasi digital bagi pelaku UMKM.

Sementara itu, Ketua Umum idEA, Bima Laga, memastikan bahwa para pelaku industri e-commerce memiliki kepedulian pada pengembangan ekonomi ldigital nasional dengan mendorong penjualan produk buatan Indonesia, terutama dari pengusaha UMKM.

“IdEA hadir menjadi mitra pemerintah, salah satunya dalam mendukung UMKM melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” kata Bima.

Bima mengatakan, dalam Gernas BBI, pelaku industri e-commerce tidak hanya mendorong pelaku usaha untuk on boarding atau membuka toko daring, tapi juga melakukan pelatihan dan pendampingan.(*)