Aktivitas Buang angin atau kentut merupakan hal yang normal dan terjadi pada setiap orang.
Seorang ahli penyakit di New York Niket Sonpal, MD, mengatakan, bahwa gas dan udara di saluran pencernaan terbentuk, ketika Anda makan, mengunyah, dan menelan. Buang angin itu baik untuk kesehatan tubuh, tetapi Anda harus memperhatikan frekuensi, bau, dan gejala, yang tidak biasa saat buang angin.
Anda harus lebih waspada jika kentut disertai dengan muntah, diare, sembelit, penurunan berat badan, darah dalam tinja, dan sakit perut.
Ada lima jenis kentut yang menunjukkan kondisi kesehatan, apa saja? Simak ulasannya dilansir dari Mayo Clinic dan Health.
1. Sering buang angin tetapi sembelit
Kentut terus menerus menandakan bahwa Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan berserat. Menurut Dr. Sonpal, mengonsumsi terlalu banyak serat dapat menyebabkan sering kentut, perut kembung, bahkan sembelit.
Serat yang menumpuk akan menyerap air dalam tubuh, sehingga menyebabkan feses menjadi keras. Cara mengatasi kentut terus menerus tetapi sembelit adalah dengan banyak minum air putih dan mengurangi asupan serat.
Kajian studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, untuk mengonsumsi 25-29 gram serat setiap hari. Jika tidak bisa mengurangi asupan serat, Anda bisa minum air putih lebih banyak sehingga asupan serat dan air dalam tubuh seimbang.
2. Keseringan Buang angin sepanjang hari
Mengkonsumsi minuman berkarbonasi merupakan penyebab utama buang angin keseringan. Dr. Sonpal mengatakan bahwa minuman berkarbonasi seperti bir dan soda mengandung udara sehingga terdapat banyak udara di saluran pencernaan setelah mengonsumsinya.
Udara yang terlalu banyak di saluran pencernaan akan dilepaskan menjadi kentut. Buang angin sebenarnya adalah hal yang normal namun jika buang angin terus menerus sepanjang hari, tentunya Anda akan merasa tidak enak dengan orang-orang di sekitar Anda.
3. Bau kentut sangat Busuk
Kentut yang tidak menimbulkan suara cenderung memiliki bau yang mematikan dibandingkan kentut yang bersuara. Bau busuk pada kentut dihasilkan oleh makanan yang mengandung senyawa sulfur tinggi.
Dr. Sonpal mengatakan brokoli, kembang kol, bawang putih, keju, dan kacang-kacangan, akan mengeluarkan bau busuk saat berada di sistem pencernaan. Bau busuk pada kentut adalah hal normal yang tidak perlu dikhawatirkan.
Jika kentut berbau sangat busuk dan tidak wajar, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter, karena mungkin saja penyebabnya adalah peradangan usus atau iritasi pada usus.
4. Kentut berbau busuk disertai Sakit Perut
Kentut disertai sakit perut, bisa dikaitkan dengan intoleransi makanan. Intoleransi makanan adalah masalah pencernaan yang terjadi setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu karena kondisi tubuh yang sulit mencerna zat.
Semisal setelah minum susu, Anda mengeluarkan kentut yang bau dan perut sakit maka Anda memiliki intoleransi susu. Jika Anda sudah mengetahui makanan atau minuman yang menyebabkan intoleransi, sebaiknya mengurangi atau menghindari makanan atau minuman tersebut.
Sebaliknya, jika Anda tidak mengetahui intoleransi pada tubuh, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter supaya mengetahui makanan atau minuman yang dapat menyebabkan intoleransi pada tubuh Anda.
5. Perubahan frekuensi pada kentut atau buang air besar
Perubahan pada frekuensi kentut dan buang air besar, menjadi lebih sering atau jarang bisa disebabkan oleh stres. Menurut Dr. Sonpal, stres menyebabkan Anda akan cenderung mengonsumsi camilan dan es krim yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan.
Produk olahan dari susu seperti es krim mengandung laktosa yang dapat menyebabkan Anda lebih sering kentut. Memang stres adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari tapi Anda bisa mengontrolnya.
Demikian beberapa jenis kentut yang menunjukkan kondisi kesehatan Anda, semoga bermanfaat.