Gejala virus corona atau 2019-nCoV telah menyebar dibeberapa negara di Dunia. Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini yakni demam, batuk, dan sesak napas.
Manusia yang terinfeksi virus corona akan menderita penyakit pernapasan ringan hingga berat. Gejala virus corona akan muncul dalam 2 hingga 14 hari setelah pasien terpapar virus corona.
Bagi orang yang mengalami gejala virus corona sebagaimana disebutkan di atas, sebaiknya segera menghubungi layanan kesehaan terdekat. Hingga saat ini, belum ada pengobatan atau vaksin yang direkomendasikan untuk mengatasi virus corona.
Orang yang terinfeksi 2019-nCoV harus menerima perawatan intensif untuk membantu meringankan gejala virus corona. Jika gejala semakin parah, maka penderita harus segera mengunjungi layanan medis.
Pencegahan Penyakit Virus Corona
Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi 2019-nCoV (corona virus) atau virus corona. Berbagai lembaga kesehatan pun sedang berlomba mengembangkan vaksin virus korona yang baru akan di uji coba pada 16 minggu ke depan. Dikabarkan pekan ini Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (Cepi) mengumumkan akan menggelontorkan dana sebesar 8,4 juta pounds atau setara Rp149 miliar untuk menjalankan tiga program yang dipimpin oleh perusahaan Inovio Pharmaceuticals Moderna dan University of Queensland.
Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan setiap hari untuk menghindari penyakit akibat virus corona.
Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Tetap di rumah saat sakit. Tutupi batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah. Bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh.
Langkah-langkah tersebut sebaiknya dilakukan setiap hari untuk membantu mencegah penyebaran beberapa virus, termasuk corona virus. Corona virus adalah keluarga dari virus bisa dijumpai di banyak spesies hewan seperti unta, sapi, kucing, dan kelelawar. Virus corona jarang dapat menular dari hewan ke manusia dan menyebar di antara orang-orang seperti dengan MERS dan SARS.
Banyak pasien pneumonia yang disebabkan 2019-nCov di Wuhan, Cina pernah melakukan kontak atau mengunjungi pasar seafood, yang menunjukkan penyebaran dari hewan ke manusia. Namun, semakin banyak pasien yang melaporkan mereka tidak pernah mengunjungi pasar seafood, sehingga menunjukkan adanya penularan dari manusia ke manusia.
Penularan dari manusia ke manusia ini mirip MERS dan SARS, yang diperkirakan terjadi melalui cairan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar. Penyebaran SARS dan MERS di antara manusia terjadi karena kontak dekat. Beberapa virus bisa menyebar dengan cepat dan sangat menular (seperti campak), sementara virus lainnya tidak begitu menular.
Masih banyak yang harus dipelajari tentang 2019-nCoV dan investigasi terhadap virus korona ini sedang berlangsung. Masyarakat diminta untuk waspada dan selalu membaca atau update terhadap informasi mengenai virus corona ini.(*)