Kebakaran Depo Pertamina Plumpang dan Jumlah Korban saat ini

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang (Foto:Antara)

BERANDANEWS – Jakarta, Kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara mengakibatkan belasan korban jiwa. Tercatat hingga sabtu dinihari pukul 00.40 Jumlah korban jiwa akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang terus bertambah menjadi 17 orang dan 50 orang mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.

Api juga melalap dua kawasan rumah warga (RW) ini juga mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi. Para warga kemudian yang mengungsi di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, dan Kantor Sudinakertrans dan Energi Jakarta Utara. Kemudian, di gedung Golkar di Tugu Utara, Madrasah Ash Shalihin di Tugu Utara, serta markas PMI Kota Jakarta Utara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan warga yang mengungsi akibat kebakaran mencapai 579 jiwa.

“Pengungsi info sementara 579 jiwa,” demikian keterangan BPBD DKI Jakarta, Sabtu (4/3).

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan, objek kebakaran tersebut adalah pipa bensin. Dari kesaksian warga, awalnya tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi.

“Ada bau bensin yang santer sebelum kejadian saat gue melintas,” kata Pandi Ahmad warga Koja, Jakarta Utara, dikutip dari Antara.

Sementara Pihak Pertamina mengaku masih menginvestigasi penyebab insiden itu.

“Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.

Untuk itu pihaknya kini tengah fokus pada penanganan kebakaran pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang.

Berdasarkan info di media internal Pertamina, Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang merupakan depo strategis yang dimiliki Pertamina. Depo Plumpang menyuplai ke sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Dalam catatan, Terminal BBM Plumpang juga pernah meledak di tahun 2009 silam. Selain menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu menimbulkan kerugian hingga Rp17 Miliar. Amin juga mendesak Pertamina untuk memulihkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah-wilayah yang selama ini dilayani oleh Depo Pertamina Plumpang.

Seperti diketahui, dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta atau Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia. Ini karena Depo tersebut menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina. Selain itu, Thruput (kapasitas aliran) BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek. (*)