Kasus Pembunuhan dan Pembakaran Mayat di Maros: Sebelum dibunuh korban sempat mengirim pesan ke keluarganya

BERANDANEWS – Maros, Satreskrim Polres Maros dibantu Resmob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan pembakaran mayat yang ditemukan di pinggir jalan di Tompo Ladang, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Maros, pada Jumat (11/6/) lalu.

Mayat tersebut diketahui bernama Rian (20), warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Rian diduga dibunuh dan dibakar oleh tiga pelaku yang kini sudah diamankan di Mapolda Sulsel untuk menjalani pemeriksaan. Polisi belum mengungkap identitas ketiganya untuk kepentingan penyidikan.

Kapolres Maros AKBP Musa Tampubolon melalui Kasat Reskrim Polres Maros AKP Nico Ericson Reinold menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara korban dibunuh oleh pelaku di salah satu hotel di Makassar.

“Hotel dekat dengan pantai di Makassar. Kemudian, setelah membunuh, pelaku membawa korban ke Mallawa dan dibakar. Usai membakar mayat korban, para pelaku bergerak menuju Kabupaten Bone. Di sana mereka singgah sejenak di salah satu warung untuk menghilangkan jejak sambil bersih-bersih dan selanjutnya kembali ke Makassar,” jelas Nico, dalam keterangannya, Rabu (16/6).

Menurutnya, sebelum dibunuh oleh pelaku, korban sempat mengirim pesan ke keluarganya seminggu sebelumnya bahwa dia sudah tidak bisa dihubungi setelah itu.

“Dari hasil pesan tersebut menjadi salah satu petunjuk bagi polisi untuk mengungkap pelaku pembunuhan ini,” ujarnya.

Nico menambahkan, motif pelaku membunuh korban saat ini masih diselidiki. Polres Maros juga sudah melimpahkan kasus pembunuhan ini ke Resmob Polda Sulsel mengingat lokasi awal kejadian di Makassar.

“Kita sudah limpahkan kejadian tersebut. Kejadian di Makassar dan pelaku juga berdomisili di wilayah Makassar,” ujarnya.

Sebelumnya, mayat tanpa identitas ditemukan hangus terbakar di pinggir jalan di Tompo Ladang, Kabupaten Maros, Sulsel. Mayat ini pertama kali ditemukan oleh warga bernama Dudi, seorang pemandu truk yang melintas di lokasi saat hendak menuju Kabupaten Bone.

Dudi yang mengira mayat tersebut awalnya sampah yang dibakar kemudian melaporkan hal itu ke polisi. Dari hasil laboratorium forensik (labfor), polisi kemudian menyebarkan sketsa wajah dan ciri-ciri korban.

“Identitas mayat telah terkonfirmasi ke pihak keluarga korban untuk memastikan pencocokkan sidik jari. Masih akan dilakukan tes DNA untuk memastikan kembali ke pihak keluarga korban,” tutup Nico.(rm)