BERANDANEWS – Makassar, Terkait kelanjutan proyek pembangunan stadion baru di Kawasan GOR Sudiang, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman mengaku akan menemui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotrdjo pekan depan di Jakarta.
“Mungkin minggu depan saya coba lagi ke Jakarta untuk bisa komunikasi lagi. Karena namanya kita bermohon, kita harus intensif untuk bisa menghubungi mereka (Menpora) di sana,” ujar Suherman kepada awak media di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (13/11).
Soal adanya keinginan membangun Stadion baru, Suherman menegaskan pihaknya sangat berharap pemerintah pusat dapat mengakomodir setelah proposal proyek pembangunan itu telah diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
“Yang jelas, kami sudah serahkan langsung Proposal proyek kepada Pak Menpora dan kami juga sudah serahkan langsung ke PSSI. Alhamdulillah, Pak Gubernur yang menyerahkan semua,” paparnya.
Nantinya Pembangunan stadion di kawasan GOR Sudiang sepenuhnya dibiayai oleh APBN.
“Stadion di Sudiang nantinya pakai APBN. Makanya kami bermohon ke Menpora, supaya APBN bisa turun, alhamdulillah selesai lagi persoalan satu,” tuturnya.
Selanjutnya, Suherman mengatakan rencana untuk bertemu Menpora di waktu mendatang merupakan inisiatif Pemprov Sulsel. Apalagi pembangunan stadion baru tersebut memang merupakan hajat yang sedang diusahakan pihaknya.
Di sisi lain, dia merasa tergerak untuk mengupayakan hadirnya stadion baru milik Pemprov Sulsel di kawasan GOR Sudiang tersebut. Pasalnya kawasan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai sport centre.
“Cuma di GOR di sana belum ada stadion. Intinya belum ada stadion. Yang sudah ada itu GOR tempat atletik, tempat balap sepeda, lapangan panahan, beberapa venue lainnya,” ungkapnya.
Stadion Mattoanging dan Stadion Barombong
Suherman juga memastikan Pemprov Sulsel bakal tetap melanjutkan pembangunan Stadion Mattoanging dan Stadion Barombong. Namun dengan syarat kedua lahan stadion itu tak lagi bermasalah hukum.
“Kita tunggu dulu proses hukumnya, kalau sudah clear lahannya pasti kita bangunlah. Kita tidak akan tinggalkan barang mangkrak begitu. Pasti kita akan dibangun. Cuma kita tahu di situ masih ada proses hukum di dalamnya. Begitu juga Barombong selesaikan dulu hak siapa memiliki tanah Pemprov atau (PT GMTD)”ungkapnya.
Lantaran proses hukum lahan kedua stadion tersebut tak kunjung selesai, makanya, pembangunan stadion baru di Sudiang menjadi opsi yang paling tepat.
“Jelas kenapa kami tahun 2024 mencari dana ke pusat. Karena kami mau mempercepat stadion. Kalau kami mau menunggu, kapan? Karena kami tidak mau menunggu, kami cari tempat lain sementara. Daripada menunggu terus,” sebutnya.
“Sudiang nanti kita bangun bukan karena salah satu dihilangkan, tidak. Semua tetap dibangun cuma yang lainnya kan berproses. Nah tanah ini 74 hektar, ini seritfikat sama kita semua. Tidak ada proses hukum di dalamnya. Jadi saya minta di pusat untuk bisa dibangunkan,” tutup Suherman.(*)