Jika Anak Sakit Deman, Batuk dan Pilek jangan langsung bawa Ke Dokter

Jika Anak Sakit Deman, Batuk dan Pilek jangan langsung bawa Ke Dokter

Sebagai orang tua, hendaknya menjaga dan melindungi anak dari berbagai serangan penyakit. Orang tua diminta untuk menunda membawa anak ke rumah sakit selama pandemi Covid-19 kecuali dalam keadaan gawat darurat. Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa anak yang sakit bisa ditangani di rumah atau harus segera dibawa ke dokter?

Adapun tanda-tanda gejala demam, pilek, batuk dan diare yang serius pada anak dan harus segera ditangani petugas kesehatan. Ketika anak mengalami demam, pilek, batuk atau diare, sebaiknya orang tua jangan terlalu khawatir bila kondisi mereka masih terlihat baik-baik saja.

Demam
Saat anak demam, berikan air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman. Anda tak perlu memakaikan anak selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki karena justru akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

Bila demam belum turun, berikan anak paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak. Untuk anak dengan berat badan 10 kilogram, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Obat paracetamol bisa diberikan tiap delapan jam bila anak masih panas.

Batuk dan pilek
Batuk dan pilek dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk alergi. Jika orang tua punya alergi, ada kemungkinan anak juga mengalami alergi. Cara mencegah batuk pilek akibat alergi adalah menghindari faktor pencetusnya.

Selain itu, hindari juga minuman dingin dan makanan manis. Berikan anak lebih banyak air hangat serta oleskan salep gosok di dada dan punggung. Jika diperlukan, minum obat batuk dan pilek. Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter.

Diare
Buang air besar yang encer lebih dari lima kali alias diare bisa disebabkan oleh alergi makanan ketika anak baru mencicipi hidangan baru. Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, disarankan kepada orang tua agar menghindari asupan sayur dan buah pada anak. Berikan juga cairan oralit dan perbanyak minuman untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

Minum selang seling antara oralit dan air putih. Menjaga anak agar tidak dehidrasi penting ketika buah hati mengalami diare. Orang tua dapat memantau frekuensi anak buang air kecil. Bila diare lebih dari delapan kali sehari dan dehidrasi, segera bawa ke dokter.