Ini Usia yang Tepat, Mulai mengajarkan Anak Berpuasa

Melatih Anak Berpuasa

Melaksanakan ibadah puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah wajib bagi ummat Muslim yang sudah akil balig atau dewasa. Oleh karena itu, orang tua biasanya mulai mengajarkan anak berpuasa sebelum anak mencapai usia tersebut.

Sebagian orang mungkin tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak-anak mereka berpuasa. Dalam pandangan medis, anak-anak sebaiknya baru diajarkan berpuasa setelah memasuki usia di atas tujuh tahun.

Berpuasa dapat mengubah kondisi tubuh seorang anak. Setelah berpuasa selama enam jam, tubuh anak akan mulai memecah cadangan gula dalam tubuh atau glikogen, untuk emnjaga kadar gula dalam darah. Apabila puasa dilanjutkan hingga mencapai 16 jam, maka perlahan cadangan glikogen akan habis.

Dalam kondisi ini, tubuh anak akan menggunakan lemak di dalam tubuh sebagai sumber energi. Protein akan menjadi komponen terakhir yang akan dipakai sebagai sumber energi bila puasa terus berlanjut.

Semakin kecil usia seorang anak, semakin sedikit pula cadangan glikogen yang dimiliki. Kondisi inilah yang membuat anak berusia di bawah tujuh tahun lebih berisiko mengalami hipoglikemia bila berpuasa. Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah di dalam tubuh lebih rendah dari normal.

Alasan lainnya, anak berusia di bawah tujuh
tahun lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga bisa berdampak pada kemampuan anak tersebut di sekolah.

Usia anak di atas tujuh tahun merupakan momen yang tepat untuk mulai mengajarkan anak berpuasa. Di usia ini, dampak kesehatan yang tak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui.

Semakin beranjak besar, risiko hipoglikemia juga semakin berkurang pada anak. Di usia ini, anak-anak juga sudah lebih mampu untuk menahan lapar dan haus.

Suatu penelitian di Qatar menunjukkan performa akademik anak berusia 12 tahun yang sedang berpuasa dianggap cukup baik.