Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi umat Islam. Sebab terdapat keutamaan-keutamaan di dalamnya, untuk itu umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di hari penuh berkah ini.
Salah satu anjuran yang perlu dilakukan umat Islam adalah dengan memperbanyak membaca shalawat di hari Jumat. Syekh Aidh Al-Qarni dalam kitab Sentuhan Spiritual menjelaskan bahwa membaca shalat penting untuk menjadi perisai umat Islam. Memperbanyak membaca shalawat pun perlu dilakukan di hari Jumat.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Inna min afdhaali ayyamikum yaumal-Jum’ati fihi khuliqa adamu wa fihi qubidha wa fihi an-nafkhatu wa fihi as-sha’iqatu fa-aktsiruu alayya minassalati fa-inna shalatikum ma’rudhatun alayya qaaluu Ya Rasulallahi wa kaifa tu’radhu shalatuna alaika wa qad arimta faqaala innallaha azza wajalla harrama alal-ardhi ajsaadil-anbiya,”.
Yang artinya, “Sesungguhnya yang paling utama dari harimu adalah hari Jumat. Di dalamnya diciptakan Adam, di dalamnya ia dicabut (nyawa), di dalamnya tiupan (sangkakala), dan di dalamnya keterkejutan. Maka, perbanyaklah shalawat kepadaku di hari itu. (Karena) sesunggguhnya kamu diperlihatkan kepadaku.
Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana shalat kami diperlihatkan kepadamu sedang engkau telah usang?’. Rasulullah bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla mengharamkan atas bumi jasad para Nabi,”.
Untuk itulah, kata Syekh Aidh Al-Qarni, membaca shalawat di hari Jumat memiliki banyak manfaat bagi umat Islam. Selain dapat menjadi perisai untuk mendapatkan syafaat Nabi, memperbanyak membaca shalawat juga dapat membantu proses ketenangan hati.
Orang yang paling dekat dengan Nabi dan paling berhak mendapat syafaatnya adalah orang yang paling banyak membaca sholawat kepadanya.
Nabi Muhammada Saw bersabda, “Siapa saja yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah SWT bersholawat 10 kali untuknya.”(HR Muslim, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah).
Dalam karyanya yang berjudul Tanqih Al-Qaul, Syekh Nawawi al-Bantani mengungkapkan, sebagian sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Allah bersolawat 10 kali untuk orang yang bersholawat atas engkau sekali. Apakah hal itu bagi orang yang hatinya hadir?”
Nabi menjawab, “Tidak. Sebaliknya hal itu bagi setiap orang yang lupa bersholawat atasku. Dan Allah SWT memberikan kepadanya, seperti gunung-gunung. Dan para malaikat berdoa untuknya dan meminta ampunan untuknya. Sedangkan bila hatinya hadir pada waktu bersholawat atasku, maka hanya Allah SWT yang tahu perkiraannya.”
Dalam Shahih Muslim juga diriwayatkan bahwa Abdullah bin Amr bin Ash ra. mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Siapa saja yang bersholawat kepadaku sekali, maka sebagai gantinya Allah SWT bersholawat 10 kali untuknya.”
Demikian dututurkan Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar. Maksudnya, bila sholawatnya bertambah, maka tambahannya didasarkan pada perbandingan tersebut.
Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, “Siapa saja yang bersholawat kepadaku seribu kali, maka dia tidak meninggal sampai digemberikan dengan surga.”
Dalam sebagaian riwayat disebutkan, “Siapa saja yang bersholawat kepadaku seribu kali, maka dia diberi kabar gembira berupa surga sebelum kematiannya.”(*)