Setiap orangtua pasti menginginkan anak yang cerdas juga kreatif, orangtua mana sih yang tidak mau memiliki anak-anak dengan tingkat intelegensi tinggi?
Ada berbagai upaya yang harus dilakukan orangtua dengan maksimal untuk mewujudkannya. Intelegensi anak, sangat ditentukan oleh nutrisi, stimulasi, dan faktor lingkungan dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Maka, sudah menjadi kewajiban dari para orangtua untuk memastikan anak mendapatkan asupan penting dan wajib yang dibutuhkan dalam masa tumbuh kembangnya, misalnya asam lemak esensial.
Asam lemak adalah unsur pembentuk lemak, yang terbagi secara dua garis besar yakni asam lemak jenuh atau saturated fatty acid, dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid). Asam lemak tak jenuh dibagi lagi menjadi dua, pertama ada asam lemak tak jenuh ganda atau PUFA (polyunsaturated fatty acid), dan asam lemak tak jenuh tunggal atau MUFA (monosaturated fatty acid). PUFA ini sendiri terdiri atas omega-3 dan omega-6, dan MUFA berupa omega-9.
Asupan omega-3 ini sangatlah penting peranannya untuk tumbuh kembang anak, bahkan semenjak di dalam kandungan sang ibu. Di dalam tubuh saat hamil, omega-3 (asam linolenat atau ALA) diubah menjadi EPA dan DHA. Keduanya sangat penting dalam pembentukan otak janin. Adapun omega-6 (asam linoleat/LA) diubah menjadi ARA (arachidonat).
Selain itu asupan omega-3 dapat meningkatkan intelegensi anak dan faktor tumbuh kembangnya. Hasil riset menemukan, bayi prematur dan mengalami pertumbuhan yang terhambat, lahir dengan defisit ARA dan DHA. Selain itu, defisit DHA otak ditemukan memengaruhi penglihatan dan juga kerkembangan kognitif pada bayi prematur dan BBLR (berat bayi lahir rendah). Di mana DHA dan ARA ini banyak terdapat pada membran sel otak dan mata.
Untuk asupan omega-3 untuk anak, tidak hanya bisa didapatkan dari air susu ibu (ASI) tapi dari sumber, bahan makanan lainnya. Maka dari itu dianjurkan selepas masa ASI eksklusif, untuk memasukkan makanan sumber asam lemak esensial pada MPASI (makanan pendamping ASI), khususnya omega-3 yang bisa didapat dari fortifikasi atau suplementasi. Misalnya dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi, tempe goreng, ikan-ikanan seperti lele, lemuru, tongkol, tuna, sarden, udang, hingga minyak ikan.
Sedangkan untuk takaran ibu hamil, disarankan untuk mengonsumsi ikan dalam jumlah 340gram ikan agar kebutuhan asupan omega bisa tercukupi. Tapi ingat, dengan catatan ikan yang dikonsumsi sudah dipastikan adalah ikan yang berkualitas baik yang mana sumber tempat hidupnya sudah dipastikan aman, dan bukan pula jenis ikan atau makanan laut lainnya yang mengandung kandungan logam tinggi.