HUT Kota Makassar ke 418, LASKAR Sulsel Soroti dan desak Pemkot atasi Sampah, Kekerasan Anak dan Tawuran

Ketua Umum LASKAR Sulsel, Illank Radjab

BERANDANEWS – Makassar, Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar, Ketua Umum Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulawesi Selatan, Illank Radjab, S.H, menegaskan bahwa perayaan hari jadi kota tidak boleh hanya menjadi seremonial, tetapi harus menjadi momen evaluasi dan pembuktian terhadap janji politik Walikota Makassar kepada masyarakat.

Dalam pernyataannya yang disampaikan, Illank menekankan bahwa masyarakat Makassar menunggu komitmen nyata pemerintah kota dalam menangani permasalahan publik yang semakin kompleks.

“Kepemimpinan bukan hanya soal slogan. HUT Kota Makassar harus menjadi momentum bagi Walikota untuk menunjukkan bahwa janji politik benar-benar ditepati melalui kerja nyata,” jelas Illank Radjab, S.H dalam keterangan tertulis yang diterima, Ahad (9/11/2025).

Persoalan Sampah, Keamanan Anak, dan Tawuran Pemuda

LASKAR Sulsel mencatat sedikitnya tiga persoalan mendesak yang perlu segera menjadi prioritas pemerintah kota:

Pertama, Sampah dan kebersihan kota yang belum terkelola optimal

“Di banyak ruas jalan dan permukiman masih terlihat penumpukan sampah. Kota ini membutuhkan sistem manajemen kebersihan yang modern dan berkesinambungan,” jelas Illank

Kedua, Kasus kekerasan dan penculikan anak yang menggemparkan publik

“Keamanan anak adalah indikator peradaban kota. Pemerintah harus hadir, bukan hanya bereaksi ketika kejadian sudah viral,” terang Illank

Ketiga, Perkelahian dan tawuran antar kelompok pemuda

“Tawuran menunjukkan adanya kegagalan dalam pembinaan dan pemberdayaan generasi muda. Pemerintah harus menciptakan ruang kreatif, bukan hanya tindakan represif.”

Selain itu kata Illank, ketiga masalah tersebut cukup menyentuh aspek fundamental dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kultur Makassar: Kepemimpinan Harus Berlandaskan Siri’ na Pacce

Illank mengingatkan bahwa Makassar memiliki nilai budaya yang sangat kuat dalam menilai integritas seorang pemimpin, yaitu Siri’ na Pacce — prinsip harga diri dan solidaritas pada penderitaan rakyat.

“Dalam budaya Makassar, pemimpin harus malu jika tidak menepati janji. Itu bagian dari Siri’. Dan ia harus berempati terhadap rakyat yang kesusahan, itu Pacce. Di Makassar, kepemimpinan bukan hanya administratif, tetapi moral,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin di Makassar akan dihargai bukan dari banyaknya baliho atau slogan, tetapi dari kehadiran dan kerjanya untuk rakyat.

“Rakyat Makassar itu jujur dan berani. Mereka akan menghargai pemimpin yang bekerja, tetapi juga mengkritik jika janji ditinggalkan,”

Illank juga menyampaikan bahwa LASKAR siap berkolaborasi sekaligus menjadi kontrol sosial dalam mengawasi jalannya pemerintahan kota.

“Kami tidak anti terhadap pemerintah. Kami mendukung setiap program yang berpihak kepada rakyat, tetapi kami akan menjadi suara publik ketika hak mereka diabaika,” jelas Illank.

Illank berharap HUT Makassar tahun ini menjadi titik awal perubahan, bukan rutinitas tahunan tanpa makna.

“Kami ingin Makassar menjadi kota yang bersih, aman bagi anak, dan damai bagi semua warganya,” tutup Illank.(*)