Hujan mempengaruhi Mood ?, ini Faktanya

302
Ilustrasi

Cuaca Mendung dan hujan mulai menghiasi langit sebagian wilayah Indonesia. Faktanya, cuaca buruk atau kelabu memang bisa berdampak negatif pada suasana hati. Menurut sebuah studi, sekitar 9 persen orang masuk dalam kategori pembenci hujan. Kelompok orang tersebut merasa jadi lebih pemarah dan tidak bahagia ketika musim hujan tiba. Studi lain menemukan pada musim hujan, jenis unggahan negatif di media sosial jadi lebih tinggi.

Cuaca gelap dan suram, beberapa orang dipastikan jadi lebih mudah merasa kesepian atau sedih. Perubahan mood jadi sesuatu yang mudah sekali terlihat, misalnya merasa sedih atau tidak percaya diri ketika hujan. Disarankan untuk segera menyalakan lampu ketika cuaca menjadi sangat mendung dan Anda tergerak untuk kembali ke tempat tidur.

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa cahaya bisa meningkatkan kadar serotonin, yang membantu memperbaiki mood seperti dilansir dari laman WebMD.

Julia Samton, psikiater yang berpraktik di Manhattan Neuropsychiatric yang biasa menangani terapi cahaya juga memberi saran serupa. Bahkan dia mendorong orang untuk ke luar ruangan ketika hujan.

“Saya mendorong orang untuk benar-benar mencoba berjalan-jalan di lar, meski cuacanya dingin dan hujan, dan meski cuaca mendung, Anda masih bisa mendapat sedikit paparan sinar UV, yang membantu mengatur ritme sirkadian tubuh dan meningkatkan mood” ujar Julia Samton.

Namun, bila cuaca benar-benar buruk, hujan turun sangat deras sehingga Anda terpaksa berdiam di dalam rumah, lakukan aktivitas yang menimbulkan rasa senang seperti menonton film ceria, memainkan suatu permainan, membaca buku, atau membuat kerajinan tangan. Dan bila perasaan sedih atau sendu mulai menghampiri, sebaiknya segera bangkit dan berolahraga.

Dianjurkan agar tidak menyendiri ketika hujan turun. Hal itu hanya akan membuat suasana hati semakin buruk. Saat terkoneksi dengan orang lain, suasana hati akan lebih baik meski cuaca begitu suram.(*)