Hipertensi atau darah tinggi dapat menyerang siapa saja, dan hal ini kerap diabaikan lantaran tak menimbulkan gejala yang khas. Dampaknya bisa menyebar ke organ vital seperti jantung dan pembuluh darah sehingga memicu dampak yang fatal.
Fakta hipertensi yang wajib diketahui agar bisa dicegah? Berikut ulasannya.
Dari data yang sama, kondisi hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6 persen), umur 45-54 tahun (45,3 persen), umur 55-64 tahun (55,2 persen). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1 persen diketahui bahwa sebesar 8,8 persen terdiagnosis hipertensi dan 13,3 persen orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3 persen tidak rutin minum obat. Sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai hipertensi, sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
Hipertensi merupakan penyebab paling utama terhadap kematian dan kecacatan, di mana 9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia. Indonesia sendiri berada di posisi kelima setelah Cina sebagai penduduk dengan penderita hipertensi terbesar di dunia. Ada berbagai apa alasan di balik kematian yang mengintai. Salah satunya, banyak penderita hipertensi yang lalai atau tidak rutin mengonsumsi obat, padahal hal itu sangat penting.
Berbagai alasan mengapa penderita hipertensi tidak meminum obatnya secara rutin, 59,8 persen merasa dirinya sudah sehat, 31,3% tidak rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), 14,5% mengonsumsi obat tradisional, 11,5% sering lupa, 8,1% tidak mampu membeli obat rutin, 4,5% tidak tahan dengan efek samping obat, dan terakhir 2,0% menyatakan obat tidak tersedia di fasyankes.