Hari Kesadaran Nasional, Sekda Jufri Rahman Minta Tanamkan Prinsip Bugis Makassar Jika Ingin Sukses

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman memimpin upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional, di Lapangan Upacara Kantor Gubernur

BERANDANEWS – Makassar, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman memimpin upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional, di Lapangan Upacara Kantor Gubernur, Senin, (18/11).

Upacara hari kesadaran ini dilaksanakan sebagai momentum bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memantapkan kualitas pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam amanahnya, Jufri menyampaikan pesan untuk para pegawai Lingkup Pemprov Sulsel. Ia meminta agar para ASN jika mau sukses, menanamkan prinsip Bugis Makassar, yakni Sipakatau, Sipakelebbi, Sipakainge, dan Siri na pacce.

Yang pertama sipakatau, mari kita saling memuliakan, kalau diperintahkan yang namanya manusia, lakukan juga seperti manusia.

“Kedua, sipakalebbi, saling menghormati, jangan pernah anggap teman kita sebagai saingan, anggap dia sebagai mitra. Sipakainge, saling mengingatkan,” ucap Jufri.

“Dan yang terakhir dan paling terpenting siri napacce, siapa lagi yang bangun sinergi kalau bukan kita, dan kapan lagi kalau bukan sekarang,” lanjutnya.

Kemudian, ia juga meminta agar para pegawai untuk tetap menggantungkan cita-citanya setinggi langit. Jika terjatuh kalian ada berada diantara bintang-bintang.

“Jangan pernah membentengi kamu punya kapasitas, istilahnya kamu membentengi kehebatanmu, sebenarnya kalau dalam potensi itu kalian luar biasa, kamu bangun cepat, rajin beribadah, Insya Allah karirnya akan cepat diangkat Allah SWT,” ujarnya.

Lanjut, Jufri juga mengatakan, agar mendefinisikan diri seperti arsitek.

“Kita ini adalah arsitek masing-masing, kamu yang merancang masa depannmu mau menjadi apa, dan itu harus dimulai bukan nanti, tapi sekarang,” ucapnya.

“Untuk menjadi orang berhasil taklukkan dirimu sendiri, bagaimana kamu mau jadi orang berhasil kalau menaklukkan matamu sendiri yang cuma sekecil ini berat, bangun saja susah, masa kita dikalahkan oleh mata. Dan kedua, kesibukkan itu kita yang atur, mari kita bangun kesadaran masing-masing,” tutupnya. (*)