Hadiri Ramah Tamah Misa Pontifical Uskup Agung, Ketua FKUB Sulsel siap Lanjutkan Kolaborasi

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan Prof.Dr.H. Wahyuddin Naro, M.Hum menghadiri Ramah Tamah Misa Pontifical Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, di Aula Keuskupan Agung Makassar

BERANDANEWS – Makassar, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan Prof.Dr.H. Wahyuddin Naro, M.Hum menghadiri Ramah Tamah Misa Pontifical Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, di Aula Keuskupan Agung Makassar, Jl. Thamrin, Kota Makassar, Jumat (18/10) malam.

Mgr. Fransiskus Nipa yang secara resmi telah menerima tugas penggembalaan menjadi Uskup Agung Makassar pada Misa di Katedral Makassar.

Ia menerima peralihan tugas ini dari Mgr. John Liku Ada yang telah memasuki masa pensiun.

Dalam kesempatannya Prof.Dr.H. Wahyuddin Naro, M.Hum menyampaikan selamat dan sukses kepada Uskup Fransiskus Nipa, atas tahbisan Episkopal yang sudah diterimanya dari  duta besar Vatikan untuk Indonesia pada tanggal 1 Februari 2024 yang lalu,  dan sekarang ini dalam rangka pelantikan sebagai Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar.

“Selamat dan sukses kepada Uskup Fransiskus Nipa, atas tahbisan Episkopal yang sudah diterimanya dari  duta besar Vatikan untuk Indonesia pada tanggal 1 Februari 2024 yang lalu. Kita tahu, bahwa untuk menjadi seorang Uskup, tidaklah mudah. Ada begitu banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, serta melalui sebuah proses yang panjang dan berbelit-belit. Lebih dari itu seorang Uskup harus dipandang bijaksana, memilikin banyak kecakapan, dan keutamaan dalam memimpin jamaah”, jelasnya.

Menjadi seorang uskup sepenuhnya ditentukan oleh pimpinan tertinggi Gereja Katolik, yang dikenal memiliki hierarki dan struktur kepemimpinan yang kuat.

“Untuk menjadi seorang uskup di seluruh dunia, sepenuhnya ditentukan oleh pimpinan tertinggi Gereja Katolik di Roma-Vatikan, termasuk menjadi Uskup di Keuskupan Agung Makassar ini. Sebab, Gereja Katolik dikenal memiliki hierarki dan struktur kepemimpinan yang kuat, dari tingkat atas di Roma Vatikan, yaitu Paus, sampai ke tingkat bawah, termasuk di keuskupan Agung Makassar ini.

Menurutnya hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa, dan FKUB Sulsel siap bersinergi bersama majelis agama di Sulsel.

“Sekali lagi kami mengucapkan selamat dan sukses kepada Bapak Uskup Fransiskus Nipa atas pencapaian yang luar biasa ini. Yakin dan percayalah, kami siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan Bapak Uskup, dalam kesatuan dengan  ketua majelis-majelis agama se Provinsi Sulawesi selatan dalam membagun kedamaian dan kerukunan di daerah yang kita cintai ini”, terangnya.

Wahyuddin Naro juga menyampaikan terima kasih kepada Uskup Emeritus Yohanes Liku Ada, atas kepemimpinan, pengembalaan, dedikasi dan teladannya selama ini, terutama dalam mengembalakan umat katolik di keuskupan Agung Makassar ini selama 33 tahun dan ikut andil dalam mewujudkan kerukunan di Sulsel dan ikut ambil bagian dalam mendesain lahirnya FKUB di daerah.

“Atas nama Pimpinan, pengurus dan segenap anggota FKUB Provinsi Sulawesi-Selatan, mengucapkan banyak terima kasih kepada Uskup Emeritus Yohanes Liku Ada, atas kepemimpinan, pengembalaan, dedikasi dan teladannya selama ini, terutama dalam mengembalakan umat katolik di keuskupan Agung Makassar ini selama 33 tahun”, ujarnya.

Sebagai informasi, FKUB dan ketua majelis-majelis agama, memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan arahan, amanat dan motivasi kepada jamaahnya masing-masing dalam menjaga kerukunan dan kedamaian.

Kemudian .emberikan penguatan pada moderasi beragama, memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga masyarakat dan memastikan bahwa setiap warga negara, yang nota bene sangat majemuk ini, dapat melaksakan hak dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan amanat UUD  1945, dan Pancasila sebagai filosofi dasar nagara.

“Kerukunan dan kedamaian menjadi syarat utama bagi kita untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 1945”, tutupnya. (*)