Gubernur beri Perhatian dan Harapan Besar pada Mahasiswa Rantau

174

Berandasulsel.com – Yogyakarta, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, memiliki harapan besar pada generasi pelanjut penerus bangsa untuk melanjutkan cita-cita dan harapan bangsa, menjadi bangsa yang lebih maju.

Termasuk bagi mereka pemuda dan mahasiswa perantau dimanapun mereka berada. Besar pula harapannya agar mereka dapat kembali ke dearah asal mengabdi.

“Kita berharap anak-anak kita sebagai generasi muda, kaum milenial kita harapkan kembali ke Sulsel sebagai agen perubahan,” kata Nurdin Abdullah pada mahasiswa dan masyarakat perantau, saat peletakan batu pertama pembangunan Asrama Putri Sulawesi Selatan “Anging Mammiri” di Kota Yogyakarta, Rabu, (2/9).

Ia menyebutkan, Provinsi Sulsel membutuhkan tangan-tangan terampil, orang-orang hebat dan unggul. Ilmu yang didapatkan di rantauan akan sangat bermanfaat.

Menurutnya, Sulsel memiliki berbagai potensi untuk dioptimalkan. Dalam berbagai pengalaman masa krisis, Sulsel dapat bertahan bahkan mendapatkan berkah. Karena keunggulan di sektor pertanian dan sektor perikanan.

“Apalagi masa pandemi ini, saya kira resesi dunia sudah di depan mata. Tentu kita berharap Indonesia sebagai negara agraris yang pertama harus pulih dari resesi,” sebutnya.

Dalam mendukung dan memfasilitasi mahasiswa rantau, Pemprov mendorong penyiapan asrama.

“Asrama diharapkan membuat mereka semakin giat, memicu dan memacu semangat belajar anak-anak kita,” pungkasnya. Selaih itu, ditempat yang sana, Nurdin Abdullah, menyebutkan, di Sulsel terdapat 330 pulau, dan masalah yang paling utama adalah pendidikan. Dimana, selepas tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terjadi banyak putus sekolah karena tidak dapat melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi, ke jenjang SMA dan perguruan tinggi.

“Sulawesi Selatan memiliki pulau 330, saya juga ada tanggung jawab anak-anak kita di pulau, mereka kalau sudah tamat SMP, bagi pulau yang tidak punya SMA, terpaksa harus putus sekolah,” kata orang nomor satu di Sulsel ini.

Ia mengatakan, anak didik harus ke Makassar bersekolah, tapi persoalan yang dihadapi tidak memiliki keluarga atau tempat tinggal.

“Dibutuhkan tempat tinggal, oleh karena itu kami sementara merencanakan asrama bagi masyarakat pulau, jadi tidak ada lagi alasan anak-anak kita tidak lanjut,” ujarnya.

Munculnya rencana ini, salah satunya saat Nurdin Abdullah dan Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Rudy Djamaluddin berkunjung ke Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang, yang merupakan pulau terluar di Kota Makassar. Mereka mendengarkan keluhan warga saat itu.

“Saya akan bicara dengan Pak Wali terutama untuk anak-anak kita yang mau lanjut SMA, yang mau lanjut kuliah. Mudah-mudahan kita siapin tempat pemondokan di Makassar,” ungkapnya.

Ini dilakukan agar anak-anak pulau bisa menjadi manusia yang paripurna. Yang bisa mengubah kehidupannya dan kehidupan bangsa.

Sementara itu, Pj Wali Kota Makassar Rudy menuturkan, pihaknya sedang merancang ketersediaan asrama siswa dan mahasiswa asal pulau, demi memastikan anak-anak tersebut bisa terus melanjutkan pendidikannya.

“Ini demi menggapai cita-cita tertinggi yang diimpikannya,” kata Prof Rudy yang disambut gembira penduduk setempat. (*)