BERANDANEWS – Makassar, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Workshop Konten Kreator Kerukunan yang diikuti beberapa perwakilan majelis agama dan organisasi kepemudaan dan mahasiswa di Sulawesi Selatan, Kamis, (17/10).
Dalam sambutannya Ketua FKUB Provinsi Sulsel, Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M.Hum menyebut, kegiatan ini bertujuan sebagai salah satu bentuk edukasi kepada peserta yang bernaung dalam organisasi kepemudaan Pemuda Lintas Agama (Pelita) FKUB Sulsel yang baru saja terbentuk beberapa waktu lalu.
“Kita ingin mengedukasi masyarakat melalui generasi muda, melalui Pelita FKUB yang didalamnya terdiri dari berbagai elemen majelis agama di Sulawesi Selatan”, terangnya.
Wahyuddin Naro menilai melalui kegiatan workshop ini, peserta diharapkan dapat memahami jenis konten positif, terutama dalam membedakan berita yang fakta dan hoax.
“Workshop ini diharapkan para peserta dapat memahami jenis konten positif, mana berita fakta dan mana berita hoax”, ujarnya.
Selain itu, setelah memahami dan dapat membuat konten yang terkait kerukunan, generasi muda FKUB diharapkan dapat menciptakan harmonisasi dikalangan umat beragama melalui konten berisi nilai-nilai keberagaman didalam keberagamaan.
“Dengan mengedukasi generasi muda, terkhusus di majelis agama di FKUB, diharapkan dapat menciptakan harmonisasi dikalangan umat dan masyarakat, melalui konten nilai-nilai keberagaman didalam keberagamaan” tambahnya.
Sementara mewakili Plt Kepala Badan Kesbangpol Sulsel, Heikal Sulaiman, S.STP, MM, dalam sambutan tertulis berharap Kegiatan Workshop ini benar- benar dapat dijadikan momentum untuk semakin meningkatkan kiprah Pemuda-pemuda Lintas Agama dalam mengimplementasikan keberadaannya dalam menyeleraskan pembangunan fisik jasmaniah dan mental rohaniah, baik itu di dalam maupun di luar organisasi.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta, yang menunjukkan komitmen kita bersama dalam mencapai tujuan kita. Workshop ini memiliki arti yang sangat penting dalam upaya kita bersama untuk memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Selatan”, terangnya.
Menurutnya di era digital saat ini, peran konten kreator sangat besar dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi cara pandang masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua, terutama para kreator, untuk turut serta dalam menyebarkan pesan-pesan positif tentang kerukunan an toleransi.
“Saya menyambut baik inisiatif dari FKUB untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Ini adalah langkah Konkret yang dapat membantu mendorong cerciptanya suasana yang harmonis di tengah masyarakat kita yang majemuk. Melalui workshop ini, saya berharap para peserta dapat memahami bagaimana menciptakan konten yang tidak hanya menarik dan informatif, tetapi juga mampu menyebarkan semangat toleransi, saling menghargai, dan memperkuat persatuan di antara kita”, jelasnya.
“Tugas kita bersama, terutama dalam pemerintahan dan masyarakat, adalah memastikan bahwa keberagaman ini menjadi kekuatan yang mempersatukan, bukan memecah-belah. Saya yakin dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, FKUB, dan masyarakat, kita dapat mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dan damai di Sulawesi Selatan”, tambahnya.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari praktisi media dan wartawan senior di Sulawesi Selatan.(*)