BERANDANEWS – Makassar, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Fadjry Djufry sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) menggantikan Zudan Arif Fakrulloh yang diangkat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Pelantikan Pj Gubernur Sulsel digelar di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Dalam tayang Youtube Kemendagri, pembacaan keputusan presiden tentang pemberhentian dengan hormat Zudan Arif dan mengangkat Fadjry Djufry sebagai penjabat gubernur Sulsel.
“Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai penjabat gubernur Sulawesi Selatan dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat negara dan bangsa,” ujar Fadjry mengikuti ucapan Mandagri Tito.
Sekilas Profil Fadjry Djufry
Fadjry Djufry lahir di Makassar, 14 Maret 1969, ini menempuh pendidikan Sarjana (S1) di bidang Agronomi di Universitas Hasanuddin, lulus pada tahun 1993. Pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3) diselesaikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan fokus pada Agroklimatologi dan Pemodelan Tanaman, masing-masing pada tahun 2000 dan 2005.
Sebagai seorang akademisi, peneliti, sekaligus birokrat di bidang pertanian, Fadjry Djufry, juga menjabat sebagai Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) sejak September 2022.
Karier Fadjry di dunia penelitian dimulai pada tahun 1994. Ia mencapai jabatan Peneliti Utama di bidang Budidaya dan Produksi Tanaman. Pada Januari 2022, ia dikukuhkan sebagai Profesor Riset ke-630 secara nasional dan ke-159 di lingkungan Kementerian Pertanian. Orasi ilmiahnya berjudul “Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan”.
Berikut beberapa Jabatan yang pernah diemban Fadjry Djufry, antara lain:
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (2015–2019),
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan (2012–2015),
Kepala BPTP Papua (2008–2012).
Selain itu peran sebagai akademisi, Fadjry aktif sebagai dosen pascasarjana di Universitas Islam Makassar, Universitas Hasanuddin, dan beberapa universitas lainnya. Ia juga memimpin organisasi profesi sebagai Ketua Umum Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) periode 2019–2024.(*)