Dinsos Sulsel Siapkan Tiga Lokasi Penampungan untuk 686 Pengungsi Korban Gempa Sulbar

Berandasulsel.com – Makassar, Jumlah pengungsi korban gempa Sulawesi Barat yang telah tiba melalui Lanud Hasanuddin sebanyak 686 orang, Selasa (19/1).

Pemerintah Provinsi Sulsel akan menampung pengungsi tersebut dibeberapa tempat, meski sebagian besar pengungsi tinggal bersama keluarganya di Makassar.

Selain di Aula Dinas Sosial, Pemprov juga menyiapkan Asrama Haji dan UPT Inang Matutu.

“Ini kita lagi buka Asrama Haji, ini pengungsi yang datang sampai hari ini kita sudah siapin Asrama Haji, tapi masih lebih banyak langsung ke keluarga,” kata Nurdin Abdullah di Hotel Rinra, Selasa, (19/1).

Nurdin mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulsel untuk penyiapan lokasi penampungan ini.

“Saya kira itu bagus juga, kecuali yang tidak ada keluarga mau mengungsi ke sini kita siapin asrama haji, saya sudah komunikasi dengan Kanwil untuk itu,” ujarnya.

Termasuk bagi pengungsi yang membutuhkan penanganan medis dan kesehatan. Mereka juga yang tiba dilakukan rapid antigen.

“Jelas ini sudah mulai bergerak semua. Jadi kita siapin klinik, bagi yang serius kita rujuk ke rumah sakit. Di Rumah Sakit Pendidikan Unhas,” jelasnya.

Nurdin juga direncanakan akan berkunjungan ke UPT Inang Matutu, Rabu, 20 Januari 2021.

Adapun mereka yang ditampung di UPT Inang Matutu sebanyak 84 orang, terdiri dari balita 11 orang, anak-anak 13 orang, remaja 17 orang, dan orang dewasa 43 orang.

Rata-rata pengungsi masih trauma, sehingga dilakukan trauma healing oleh pekerja sosial dan tim psikososial. Selain itu juga anak-anak diberikan mainan edukatif selama di penampungan. Di lokasi juga sudah dibuka dapur umum.

Sedangkan di Asrama Haji Sudiang, sebanyak 28 orang, terdiri dari bayi 2 orang dan orang dewasa 26 orang. Juga terdapat 1 keluarga yang terdiri dari 4 orang ditampung di Hotel Swissbell, dimana tempat ini diketahui sebagai lokasi karantina Covid-19.

Alasan dibawa ke Swissbell karena hasil rapid antigen reaktif, sehingga untuk mencegah kemungkinan atas saran Kadis Kesehatan Susel untuk diisolasi terlebih dahulu untuk di tes PCR.

Untuk pemeriksaan kesehatan rapid antigen sudah dilakukan oleh AU, tetapi sudah dilakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sulsel untuk dilakukan Rapid Antigen ulang. (*)