Berandasulsel.com – Makassar, Akibat cuaca buruk dan itensitas hujan tinggi melanda sebagian besar wilayah Sulawesi selatan, mengakibatkan banjir dan peningkatan tinggi gelombang terutama di wilayah perairan spermonde.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Daerah Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin meminta Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah agar memperhatikan kehidupan warga kepulauan. Mengingat, cuaca ekstrim akan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat kepulauan terutama bagi perempuan dan anak-anak.
“Saat ini, banjir tidak hanya terjadi di jalan-jalan dan di perumahan Kota Makassar, melainkan terjadi juga di pemukiman warga yang tinggal di pulau-pulau kecil. Di Pulau Kodingareng, warga harus mengungsi di rumah keluarga mereka. Oleh karena itu, Gubernur tidak boleh mengabaikan masalah masyarakat di pulau yang saat ini terdampak banjir” tegasnya.
Kemudian, Amin menambahkan bahwa hujan lebat dan angin kencang di perairan spermonde membuat nelayan kembali berhenti melaut. Akibatnya, para nelayan tidak memperoleh pemasukan, begitupun para juragan dan pedagang yang tinggal di pulau-pulau kecil. Maka menurut Amin, Gubernur juga harus memperhatikan keberlangsungan hidup para nelayan dan perempuan pulau saat ini.
“Saya heran saja, kenapa tidak ada sedikit pun kepedulian Gubernur terhadap masyarakat kepulauan, terutama para nelayan yang berada di Pulau Kodingareng? Apa karena mereka menolak tambang pasir laut, Gubernur harus sebegitu bencinya dengan para nelayan?” jelas Amin.
Ia menerangkan bahwa seluruh profesi, terkhusus para nelayan dan pedagang kecil yang ada di Pulau Kodingareng dan pulau-pulau kecil lainnya sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat tambang pasir laut. Sekarang masalah mereka bertambah. Masyarakat merasa ketakutan dalam menghadapi cuaca ekstrim. Para nelayan tidak dapat melaut karena ombak tinggi dan hujan lebat.
“Pertanyaan saya, dimana Prof Nurdin Abdullah? Seharusnya disaat-saat seperti ini, gubernur hadir memberi perlindungan kepada nelayan, punggawa, juragan, pengepul ikan, pedagang kecil dan perempuan-perempuan pulau. Saya minta jangan biarkan masyarakat hidup dalam kesulitan seperti ini” pintanya.
Berdasarkan peringatan dini BMKG, diprediksi peningkatan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter hingga 4 meter. Sementara kecepatan angin diprediksi mulai dari 4 hingga 25 knot. (*)