Bupati Luwu Lantik Sejumlah Eselon II

Bupati Luwu Lantik Sejumlah Eselon II

BERANDANEWS – Luwu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Luwu menggelar pelantikan sejumlah pejabat yang bergeser. Baik kepala sekolah, kepala bidang, maupun sekretaris dinas, serta pejabat Eselon II.

Sejumlah pejabat yang baru dilantik adalah Sofyan Thamrin menjadi kepala Bapenda Kabupaten Luwu. Johan Daido menjabat Staf ahli bidang pemerintahan., Muh. Rudi, menjabat kadis PTSP., Andi Palanggi sebagai kepala pendidikan kabupaten Luwu.

Sementara, Andi Baso Tenriesa menjabat kaban BPBD, Albaruddin sebagau kadis DLH., Hasliana Kadis Sosial., Suparman menjabat Asisten Bidang Perekonomian., Enrika menjadi staf ahli bidang ekonomi dan Alamsyah menjadi kaban keuangan dan aset daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Luwu H Basmin Mattayang mengutarakan jika menjadi hal lumrah mutasi dalam tubuh sebuah organisasi.

Mutasi atau rotasi kerja dilakukan untuk menghindari kejenuhan pegawai pada rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan lain.

Untuk diketahui, mutasi dilakukan atas dasar hasil Job Fit yang telah digelar BKPSDM bekerjasama dengan UPT Penilaian Potensi dan Komptensi BKD Provinsi Sulsel, di Gedung H Pemprov Sulsel, pada Kamis lalu, (25/01)

Job Fit merupakan serangkaian penilaian kesesuaian antara karakteristik individu sales person seperti pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan kebutuhan serta tuntutan keinginan seseorang dalam pekerjaan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, H Sulaiman, mewakili Bupati Luwu, H Basmin Mattayang hadir membuka kegiatan. Ia menyampaikan jika Job Fit dilakukan karena masih adanya pimpinan OPD yang dianggap bekerja kurang maksimal.

“Job Fit dilakukan karena masih ada yang dianggap belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya. Di sini kebanyakan masa jabatannya lebih dari dua tahun, namun ada juga kurang, tapi tetap kita evaluasi, karena ada dasarnya, ada edaran 6 bulan pejabat, bisa dievaluasi kembali,” kata H Sulaiman.(*)