Prosesi pra Mattompang Arajang tersebut dilakukan di museum Arajang (Museum Arung Palakka) yang terletak di Kompleks rumah jabatan Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae Nomor 1 Watampone.
Beberapa benda-benda pusaka peninggalan Arung Palakka dibersihkan oleh para Bissu, seperti La Makkawa, Teddung Pulaweng (Payung Emas), Sembang Pulaweng (Selempang Emas), Latea Riduni , dan La Salaga, Alameng, dan rambut Arung Palakka dikeluarkan dari tempatnya untuk disucikan.
Untuk diketahui, La Salaga merupakan sebuah Tombak yang pegangannya dekat mata tombak dihiasi emas.Tombak ini merupakan symbol kehadiran Raja .Alameng adalah jenis Kalewang yang hulu serta sarungnya berlapis emas, dan merupakan kelengkapan pakaian kebesaran Anggota Ade’ Pitu.
La Makkawa merupakan keris yang disebut juga Tappi Tatarapeng yang merupakan Pusaka Raja Bone ke-15 La Tenri Tatta Arung Palakka. Keris Pusaka ini seluruh hulu dan sarungnya berlapis emas. Pusaka ini juga merupakan salah satu perlengkapan resmi dalam upacara pelantikan dan pengangkatan Raja-Raja Bone.
Teddung Pulaweng (Payung Emas) merupakan payung Pusaka Kerajaan Bone yang telah ada sejak Zaman kejayaan Raja Bone ke-15 La Tenri Tatta Arung Palakka (1654-1696), maka Pusaka ini menjadi suatu alat perlengkapan Resmi Pengangkatan dan Pelantikan Raja-Raja hingga masa Raja Bone terakhir.
Sembangeng Pulawengatau Selempang Emas merupakan Pusaka Kerajaan Bone yang ada pada masa Raja Bone yang ke-15 La Tenri Tatta Arung Palakka. Pusaka ini dipersembahkan kepada Pemerintah Kerajaan Bone sebagai penghargaan atas keberhasilan Kerajaan Bone membangun kerjasama dengan Raja Pariaman. Pusaka ini kemudian menjadi perlengkapan resmi dalam upacara pelantikan.(*)