BNPB Apresiasi Penanganan Covid-19 di Sulsel

Berandasulsel.com – Makassar, Deputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan, Lilik Kurniawan, mengakui, strategi penanganan Covid-19 di Sulsel cukup berhasil menurunkan angka pasien Covid-19.

“Terimakasih kepada Bapak Gubernur Sulsel yang sudah memimpin Satgas Covid-19 yang sangat besar ini dan sudah sangat berhasil, dan masyarakat merasa terlindungi,” ungkap Lilik di Hotel Swiss Bell Makassar, Jumat, (20/11).

Meski demikian, semua diharapkan agar tetap terus hati-hati dengan bahaya Covid-19. Sebab, saat ini Covid-19 masih ada di sekitar lingkungan kita sehari-hari.

“Kita semua harus hati-hati karena Covid-19 masih ada disekitar kita semua. Makanya kita mengajak semua orang-orang hebat untuk menjadi relawan sebagai agen perubahan untuk masyarakat,” jelasnya.

Untuk sementara, pemakaian bad di rumah sakit yang direkomendasikan merawat pasien Covid-19 baru 35 persen. Meski demikian, Kepala BNPB Pusat berharap agar menghindari kegiatan yang berkerumunan.

“Meskipun baru 35 persen yang terpakai bad di rumah sakit, Alhamdulillah ini sudah bagus, tapi kita semua tidak boleh lengah dari itu semua. Kami dapat arahan dari Pak Doni Munardo agar tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak saat ini,” jelasnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, mengaku, strategi penanganan Covid-19 Sulsel sudah memprediksi penyebab penyebaran Covid-19 Sulsel.

“Kami terus membuat prediksi-prediksi penyebaran Covid-19. Kita lihat perkembangan lebih dalam ternyata rumah sakit tidak cukup dan ternyata 70 persen adalah OTG,” ujarnya.

Menurut Nurdin, berdasarkan laporan dan aduan dari teman-teman perhotelan bahwa ada PHK dan banyak hotel yang mau tutup. Oleh karena itu, kami bekerjasama dengan hotel sebagai tempat karantina dan juga memanfaatkan catering untuk makanan bagi peserta karantina.

Begitu juga di rumah sakit, begitu banyak ventilator yang disediakan, tapi hanya beberapa yang dipakai.

“Ini Alhamdulillah karena kami hanya menyediakan rumah sakit termasuk rumah sakit provinsi. Kami juga telah melakukan pelatihan kepada para mubaligh. Kenapa mubaligh? Karena para mubaligh ini banyak yang mendengarkan saat menyampaikan ceramahnya,” tutupnya. (*)