BERANDANEWS – Makassar, Puluhan Kilogram barang bukti narkotika merupakan hasil pengungkapan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak Januari hingga November 2023, berlangsung di halaman belakang Kantor BNNP, Jalan Manunggal Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Rabu (20/12).
BNNP memusnahkan Narkotika 7,5 Kg shabu, 8,6 Kg Ganja dan 815 gram narkotika jenis tembakau Sintetis, hasil penindakan
Pemusnahan barang bukti narkoba dipimpin oleh Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Drs Guruh Ahmad Fadiyanto, dihadiri dan disaksikan Forkopinda Sulsel, Kota Makassar serta mitra BNNP Sulsel.
Brigjen Pol Guruh Ahmad Fadiyanto menjelaskan pemusnahan narkoba hasil kinerja BNNP Sulsel bernilai hingga Rp 13,5 milyar dapat berdampak buruk kepada masyarakat hingga 48 ribu jiwa jika menggunakan barang haram tersebut, baik Shabu, Ganja maupun narkotika jenis tenbakau sintetis yang berhasil disita.
“Pemusnahan Narkotika ini jika diuangkan bernilai tiga belas milyar lima ratus juta rupiah bisa berdampak kepada masyarakat Sulawesi Selatan 48 hingga 50 ribu jiwa kita release kita musnahkan hasil pengungkapan kerja sama dari Polda dari Stegholder lainnya,”Kata Brigjen Pol Fadiyanto.
Narkotika 7,5 kg yang dimusnahkan milik 17 orang yang diamankan dan telah menyelamatkan kerugian negara sebesar hingga Rp.12,9 milyar sebut Brigjen Pol Fadiyanto namun sepanjang 2023 ada 40 orang pelaku tindak pidana narkoba diamankan BNNP Sulse.
Menurut Brigjen Pol Fadiyanto barang bukti narkoba yang dimusnahkan hasil pemantauan petugas BNNP bersinergi dengan stagholder diamankan dua pelaku dengan modus menyelundupkan narkoba Shabu, Ganja dan narkotika jenis tembakau sintetis dibuat seperti kue pukis dibungkus lembaran voil agar tidak keliatan untuk mengelabui petugas diselundupkan melalui jasa penitipan kilat.
“Barang bukti narkoba yang dimusnahkan ini diselundupkan, dua orang pelaku yang diamankan dengan modus membuat narkotika Shabu, Ganja dibuat seperti kue pukis campuran dengan kanabis menggunakan jasa penitipan kilat sasarannya anak-anak muda di Sulawesi Selatan yang kita harus selamatkan,”ujar Brigjen Pol Fadiyanto.(*)