
BERANDANEWS – Jakarta, Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, menyatakan bahwa pemerataan akses internet bagi wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) menjadi fokus penting dalam program transformasi digital nasional.
Hal itu disampaikan saat mendampingi Tim Kunspek Komisi I DPR RI di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (27/11/2025) kemarin.
Ia menjelaskan bahwa untuk wilayah yang tidak memungkinkan pembangunan fiber optik atau BTS karena kondisi geografis ekstrem, pemerintah menghadirkan solusi teknologi berbasis satelit Low Earth Orbit (LEO) yang dikombinasikan dengan VSAT.
“Kawasan 3T tidak boleh tertinggal. Dengan LEO dan VSAT, kita ingin wilayah 3T menjadi terdepan, terkoneksi, dan ikut menikmati kemajuan digital,” ungkap Syamsu Rizal yang akrab disapa Daeng Ichal.
Selain teknologi, peningkatan kualitas layanan internet juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah. Menurut Syamsu, kapasitas layanan yang sebelumnya berada pada kisaran 6 Mbps terus diupayakan naik ke 8 Mbps agar masyarakat bisa mengirim dan menerima video dengan stabil.
“Upgrade ini sangat penting, karena aktivitas masyarakat saat ini sangat bergantung pada akses video dan komunikasi daring,” ujarnya.
Daeng Ichal juga menegaskan bahwa pemerintah berupaya memperluas kualitas jaringan hingga standar 4G penuh, sebelum secara bertahap mempersiapkan penerapan layanan 5G di lebih banyak daerah. Ia menyebut hal ini sebagai langkah strategis agar kesenjangan digital antarwilayah tidak semakin melebar.
“Kalau 4G-nya kuat, masyarakat bisa merasakan manfaatnya langsung sebelum nantinya kita masuk 5G secara lebih merata,” jelasnya.
Komisi I, kata Daeng Ichal, akan terus memastikan agar seluruh program perluasan akses digital berjalan efektif dan tidak menyisakan wilayah yang terabaikan.
“Kami hadir untuk mengawasi dan memastikan bahwa transformasi digital ini benar-benar menyentuh masyarakat, termasuk di wilayah yang paling jauh dan menantang,” tutupnya. (*)




