BERANDANEWS – Luwu, Anggota DPRD Luwu menyoroti kebijakan pemerintah yang menghibahkan tanah kepada Bulog untuk pembangunan sentra penggilingan padi di Kecamatan Walenrang. DPRD bahkan sudah dua kali menggelar rapat membahas langkah pemerintah tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Luwu, Wahyu Napeng, mengatakan pemerintah seharusnya tidak serta merta membuat MoU penyerahan aset hibah ke Bulog. Menurutnya, pemerintah lebih dulu perlu memaparkan secara terbuka kebijakan itu.
“Kita belum tahu apa kontribusi Bulog ke pemerintah jika sentra penggilingan padi itu dibangun. Ini harus dijelaskan lebih dahulu sebelum MoU hibah aset dibuat,” jelasnya usai rapat bersama BKAD Luwu di ruang Komisi II DPRD Luwu, Senin, (15/09/2025).
Legislator PDI Perjuangan ini menegaskan pemerintah harus cermat dalam pemberian hibah aset, sebab pembangunan sentra penggilingan padi bersifat bisnis.
“Kalau hibah aset tanah dari pemerintah ke pemerintah itu bisa saja. Tapi kalau ke pebisnis, meskipun di bawah naungan Perum Bulog, tetap harus ada pencermatan yang matang sebelum diserahkan,” paparnya.
Terlebih, salah satu poin MoU mengatur pemerintah membangun akses jalan sepanjang 1,6 km menuju lokasi sentra. Menurut Wahyu, hal ini bertentangan dengan asas manfaat masyarakat.
“Salah satu poin MoU menyebut pemerintah menyiapkan anggaran untuk akses jalan. Itu tidak boleh. Harusnya Bulog yang membangun sendiri karena ini bisnis mereka,” tegasnya.
Wahyu juga mengungkapkan, lahan hibah seluas 5 hektare tersebut saat ini dikelola masyarakat dengan status pinjam pakai. Jika proyek dijalankan, dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas mereka.
“Di situ ada masyarakat yang mengelola lahan untuk mencari penghidupan. Ketika sentra penggilingan padi ini dibangun, apakah tidak akan mengganggu mereka?” tuturnya.
“Kami dari perwakilan masyarakat mengajak pemerintah untuk lebih mencermati kebijakan ini. Harus dipikirkan dengan baik apakah langkah hibah ini sudah tepat. Harus jelas, apakah ada keuntungan jika proyek ini dibangun atau tidak. Sebab sentra ini murni bersifat bisnis,” pungkasnya.(*)