BERANDANEWS – Jakarta, Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2026 mencapai Rp300 triliun.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kegiatan Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI 2025 di Jakarta, Rabu (13/08/2025) kemarin.
“Tahun ini anggaran untuk MBG Rp71 triliun, kita cadangkan tambahan Rp100 triliun. Dan tahun depan, kalau 82 juta (penerima) akan mendapatkan (MBG), itu lebih dari Rp300 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani memastikan dana tersebut akan tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026. Selain penambahan jumlah penerima, pemerintah, kata dia, menyiapkan rantai nilai yang dihubungkan dengan ekosistem halal.
“Sudah dibuatkan programnya. Teman-teman mau bersibuk-sibuk untuk mengisi dalam bentuk gerbang rantai nilainya untuk meningkatkan industri halal,”jelasnya.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2025 lalu, soal anggaran MBG pada 2026 mencapai Rp300 triliun.
Luhut mengungkapkan untuk tahun ini Anggaran MBG yang dialokasikan sebesar Rp171 triliun yang lebih banyak berfokus pada wilayah Jawa.
Untuk tahun ini, program MBG dialokasikan sebesar Rp71 triliun dengan target awal sebanyak 17,9 juta penerima yang terdiri dari 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil/menyusui serta balita.
Namun, seiring dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, penerima Program MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima yang dilayani oleh 32 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)/dapur umum.
Untuk kebutuhan ini, pemerintah berencana menambah anggaran untuk MBG sebanyak Rp100 triliun, sehingga total anggaran akan menjadi Rp171 triliun.
Per 5 Agustus 2025, penyerapan Program MBG telah mencapai Rp7,9 triliun, lebih tinggi dari proyeksi Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp6 triliun.
Menurut dia, penyerapan anggaran yang signifikan diperkirakan akan terus terjadi dalam dua bulan ke depan. Ia menargetkan penyerapan pada Agustus bisa menembus Rp9 triliun.
Kemudian pada September, pelayanan MBG ditargetkan menjangkau 50 juta penerima manfaat dengan penyerapan anggaran sebesar Rp19 triliun.
Pada Oktober, BGN menargetkan sudah bisa melayani 72 juta penerima manfaat sehingga penyerapan anggaran mencapai Rp37 triliun. Dilanjutkan di November dengan 75 juta penerima manfaat dan penyerapan kurang lebih Rp59 triliun. Demikian dilansir Antara.
“Dan di akhir Desember kita akan menyerap Rp76 triliun. Jadi anggaran yang Rp71 triliun (dalam APBN) itu untuk makan bergizinya sendiri kan Rp52 triliun. Jadi kami untuk makan bergizinya saja akan membutuhkan tambahan Rp24 triliun,” jelasnya.(*)