Cuaca dingin dan hujan adalah waktu yang tepat untuk menikmati minuman hangat. Menikmati secangkir olahan rempah rempah seperti jahe, dipercaya dapat menambah stamina dan kebugaran.
Sarabba, sebagian masyarakat Sulsel, sejak zaman dulu punya kebiasaan mengkonsumsi olahan jahe mirip dengan wedan jahe, untuk mengembalikan stamina yang kurang fit atau lelah sehabis bekerja. Selain itu Sarabba juga dipercaya mengusir flu, menghangatkan badan dan meredakan masuk angin. Khasiat itu tak lain muncul berkat rempah campurannya.
Sarabba menggunakan campuran gula aren dan santan yang membuatnya lebih kental. Aroma wangi yang menggoda langsung menyergap hidung begitu Sarabba hadir di depan Anda. Rasanya agak pedas di lidah, namun hangat di lambung. Pembuatan sarabba dimulai dengan merebus air bersamaan dengan gula aren sesuai takaran, air lalu diaduk agar gula arennya cepat meleleh dan bercampur rata, agar lebih mudah biasanya gula arennya telah dihancurkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan di dalam panci.
Jahe yang dicuci bersih dan di memarkan dengan cara di pukul-pukul agar kandungan jahe mudah membaur bersama gula dan air. Lanjutkan perebusan hingga kita sudah yakin sari-sari jahe telah keluar dan bercampur rata dengan air gula. Masukkan santan lalu aduk perlahan agar santannya tidak pecah sampai benar-benar mendidih. Tambahkan sedikit merica, telur dan susu untuk menambah cita rasa khas Sarabba. Angkat lalu saring, sajikan saat masih panas.
Sarabba juga dipercaya dapat menambah imunitas dari berbagai serangan penyakit. Selain itu, karena diolah dari bahan jahe, sarabba sudah dikenal akrab saat dikonsumsi bersama gorengan di malam hari.
Seiring dengan perkembangannya, kini ada Sarabba yang berbentuk kemasan. Sarabba bubuk instan maupun yang dikemas dalam botol ini bisa Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk kerabat di rumah. Jalan Sungai Cerekang Makassar yang selalu ramai dikunjungi, rata-rata kedai mulai buka jelang malam, dan beroperasi hingga pergantian hari.(*)