BERANDANEWS – Gowa, Setelah lebih dari dua pekan fasilitas umum penerangan jalan mati total,warga Perumahan Villa Samata, Kelurahan Samata Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa, akhirnya kembali merasakan terangnya lampu akses jalan.
Sebelumnya warga hidup dalam kegelapan akibat padamnya lampu penerangan jalan umum (PJU), akibat kelalaian dan pembiaran dari pihak-pihak berwenang, warga setempat akhirnya mengambil sikap: bergerak sendiri, demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan bersama.
Bukan dari PLN. Bukan dari pemerintah daerah. Tapi dari kekuatan solidaritas Sosial warga biasa yang terbangun.
Melalui swadaya dan gotong royong, warga Villa Samata berhasil menyalakan kembali beberapa kurang lebih 20 titik lampu jalan yang sebelumnya padam total akibat pemindahan tiang dan kabel listrik oleh kontraktor PT Osman Utama.
Warga menolak pasrah pada birokrasi lamban dan janji pepesan kosong. Mereka memilih bertindak.
“Kami tak bisa terus-menerus berharap pada mereka yang abai. Maka kami bergerak sendiri. Demi anak-anak kami, demi keamanan lingkungan kami,” ujar Pak Ibnu salah satu pengurus RT.
Aksi kolektif warga ini dimulai dari penggalangan dana internal, konsultasi teknis dengan relawan elektro lokal, hingga pelaksanaan instalasi ulang kabel dan penyambungan sementara dan memang kelihatan nyata unsur kesengajaan ada kabel sambungan ke lampu jalan yg sengaja diputus oleh oknum/orang yang tidak bertanggung jawab, temuan teknisi lapangan khusus Listrik(profesional).
Langkah ini menjadi tamparan keras bagi instansi terkait yang semestinya hadir untuk melindungi dan melayani warga. Sebaliknya, justru masyarakat yang membuktikan bahwa kesadaran dan keberanian rakyat lebih terang dari sekadar lampu jalan.
Forum Komunikasi Pemuda Kabupaten Gowa menyebut ini sebagai bukti bahwa kekuatan sejati ada di tangan rakyat.
“Kami akan terus kawal dan dampingi warga. Jika negara absen, maka rakyat yang hadir,” tegas M. Fajar Nur.
Kini, Villa Samata tak hanya terang kembali, tetapi juga bersinar sebagai simbol perjuangan warga melawan kelalaian dan ketidakadilan. Ini bukan sekadar soal listrik, tetapi tentang kedaulatan warga atas ruang hidupnya sendiri. Dan kami bersepakat bersama-sama turun ke jalan pekan depan menduduki kantor PLN dan Pemda Gowa meminta pertanggung jawaban diruang publik.(*)